Percepatan Penapisan Covid-19 di Sidoarjo Tunggu Reagen Uji Usap
Percepatan penapisan massal Covid-19 di Sidoarjo menunggu reagen uji usap. Pemda telah meminta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk mengirimkan reagen agar laboratorium kontainer bisa beroperasi.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Upaya percepatan penapisan massal Covid-19 di Sidoarjo menunggu reagen uji usap. Pemerintah daerah telah meminta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk mengirimkan reagen tersebut agar laboratorium lapangan bisa segera beroperasi.
Pantauan Kompas, Senin (15/6/2020), kontainer yang difungsikan sebagai laboratorium Covid-19 dengan metode pemeriksaan reaksi berantai polimerase (PCR) telah terpasang di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Bahkan, pemasangan mesin PCR telah selesai dilakukan oleh teknisi sejak pekan lalu.
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifuddin mengatakan, laboratorium kontainer ini merupakan permintaan pemkab kepada BNPB untuk mempercepat pemeriksaan Covid-19 dengan uji usap. Permasalahan saat ini adalah waktu tunggu uji usap yang lama.
Diharapankan reagen itu bisa didatangkan dalam waktu dekat, mungkin dalam minggu-minggu ini. (Eko Budi)
”Dengan adanya mesin ini, sangat membantu Pemkab Sidoarjo karena hasilnya lebih cepat (dalam hitungan jam) sehingga penanganan bisa lebih tepat, penelusuran kontak erat bisa segera dilakukan, dan pada akhirnya upaya membendung sebaran Covid-19 bisa tercapai,” ujar Nur Achmad.
Laboratorium kontainer ini memiliki mesin PCR yang mampu memeriksa 200 spesimen per hari. Bahkan, jika beroperasi maksimal, mesin bisa memeriksa sampai 400 spesimen per hari. Namun, hingga saat ini fasilitas pemeriksaan uji usap itu belum bisa dioperasikan karena menunggu reagen.
Liaison Officer Gugus Tugas Covid-19 dari BNPB Mayjen Eko Budi Santoso dan Mayjen Gatot Triswanto saat meninjau kesiapan pengoperasian mesin tersebut, Sabtu (13/6/2020), mengatakan, reagen tersebut ada di Jakarta. Mereka berjanji membantu pemda untuk mendapatkannya.
”Diharapkan reagen itu bisa didatangkan dalam waktu dekat, mungkin dalam minggu-minggu ini,” kata Eko Budi.
Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, saat ini ada 233 orang yang mengantre untuk pemeriksaan uji usap. Selain itu, ada 70 orang yang tengah menanti hasil uji usap. Mereka yang mengantre pemeriksaan dan hasil pemeriksaan ini ada yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit rujukan, di ruang isolasi orang tanpa gejala (OTG), dan ada pula yang isolasi mandiri di rumah.
Direktur RSUD Sidoarjo Atok Irawan menambahkan, saat ini pihaknya tidak bisa melakukan uji usap karena kehabisan reagen. Sebelumnya, RSUD Sidoarjo menggunakan mesin tes cepat molekuler tuberkulosis (TCM-TBC) untuk memeriksa spesimen apusan hidung dan tenggorokan untuk mengonfirmasi Covid-19.
Dinkes Sidoarjo terus berupaya meningkatkan penapisan massal Covid-19, baik dengan uji usap maupun uji cepat. Hingga saat ini, pemda mengklaim telah melakukan uji cepat pada 40.000 orang dan uji usap 1.800 kali. Sasaran uji cepat diperluas dengan menggenjot pemeriksaan di masyarakat.
Dinkes Sidoarjo menggelar uji cepat Covid-19 secara massal di GOR selama 10 hari, yakni pada 12-23 Juni. Pelayanan uji cepat Covid-19 dilaksanakan pada Senin-Sabtu secara gratis kepada masyarakat dengan syarat menunjukkan identitas penduduk Sidoarjo.
Ketua Pelaksana Uji Cepat Covid-19 di Gelora Delta Sidoarjo Emy Sriwahyuni mengatakan, uji cepat massal ini mendapat respons tinggi dari masyarakat yang diindikasikan dari habisnya kuota. Dalam pelaksanaan Senin, jumlah peserta 306 orang atau melebihi kuota yang disiapkan 300 orang.
”Hanya pada hari pertama, pesertanya sedikit 162 orang. Memasuki hari kedua, kuota yang disediakan 300 orang, semua terisi,” ucap Emi.
Tambah ruang perawatan
Selain memperbanyak penapisan Covid-19 untuk mengetahui sebaran penyakit secara akurat, Pemkab Sidoarjo juga menambah kapasitas perawatan. Salah satunya mengoperasikan ruang isolasi untuk orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 di Mal Pelayanan Publik. Ruang isolasi berkapasitas 129 orang ini mulai beroperasi Sabtu (13/6/2020).
”Saat ini sudah ada lima orang yang menempati ruang isolasi tersebut dan ada tambahan empat orang lagi yang direncanakan masuk mulai Selasa (16/6),” kata penanggung jawab ruang isolasi OTG di MPP, Zuhaida.
Selain di MPP, Pemkab Sidoarjo juga menyediakan hotel untuk ruang perawatan OTG Covid-19. Saat ini hotel berkapasitas 56 orang itu terisi penuh. Untuk mengoperasikan ruang isolasi di MPP, pemda bekerja sama dengan Pasukan Marinir (Pasmar) 2 yang berpengalaman menangani perawatan Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta.
Sidoarjo merupakan daerah dengan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 terbesar kedua di Jatim. Angkanya saat ini 959 orang atau hampir menembus 1.000 orang. Dari 959 orang terkonfirmasi positif itu, sebanyak 124 orag dinyatakan sembuh dan sebanyak 82 orang meninggal. Kasus Covid-19 diperkirakan masih terus bertambah.