KM Dharma Rucitra III yang mengalami kecelakaan di kawasan Pelabuhan Padangbai, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, hingga Sabtu (13/6/2020), belum dievakuasi. Kapal dalam posisi miring ke kanan, nyaris tenggelam.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — KM Dharma Rucitra III, yang mengalami kecelakaan di kawasan Pelabuhan Padangbai, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, hingga Sabtu (13/6/2020) belum dievakuasi. Kapal dalam posisi miring ke kanan dan nyaris tenggelam.
Seluruh kendaraan yang diangkut, di antaranya truk besar dan truk sedang serta tiga kendaraan kecil dan sepeda motor, masih di dalam kapal. Adapun 65 orang yang diangkut, termasuk 43 penumpang, telah dievakuasi dan selamat.
”Kapal masih di posisi yang sama sejak semalam,” kata Ni Luh Putu Eka Suyasmin, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai, yang dihubungi Kompas, Sabtu.
Kapal masih di posisi yang sama sejak semalam.
Feri jenis roll-on roll-off (roro) yang dioperasikan PT Dharma Lautan Utama untuk melayani penyeberangan lintas Padangbai, Bali-Lembar, Nusa Tenggara Barat, itu mengalami kecelakaan ketika hendak sandar di dermaga 2 Pelabuhan Padangbai untuk menurunkan penumpang dan muatan Jumat (12/6) malam. Dari laporan Kantor SAR Kelas A Denpasar, KM Dharma Rucitra miring ketika bermanuver untuk sandar. Air kemudian memasuki lambung kapal.
”Seluruh material dalam kapal belum dapat dipindahkan karena kondisi kapal sedang karam,” kata Kepala Kepolisian Resor (Polres) Karangasem Ajun Komisaris Besar Ni Nyoman Suartini yang dihubungi secara terpisah.
Suartini menambahkan, mereka sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina di Depo Manggis, Karangasem, untuk mengupayakan penarikan kapal dan penanganan tumpahan minyak dari KM Dharma Rucitra III itu. Pihak pemilik kapal, menurut Suartini, juga sedang mengupayakan pengiriman bantuan dari Surabaya untuk mengevakuasi KM Dharma Rucitra III itu.
Menurut Suartini, pihaknya sedang mengumpulkan keterangan dan akan memeriksa pihak-pihak terkait insiden itu setelah proses evakuasi terhadap kapal itu berjalan. ”Kami berupaya agar aktivitas di pelabuhan tetap lancar,” ujar Suartini.
Akibat musibah itu, dermaga 2 Pelabuhan Padangbai tidak dioperasikan. Menurut Suyasmin, pihaknya mengoperasikan dermaga 1 untuk kegiatan penyeberangan dari Pelabuhan Padangbai. ”Sampai kapal dipindahkan, kami mengoperasikan dermaga 1. Seluruh aktivitas penyeberangan masih normal,” kata Suyasmin.
Suyasmin menambahkan, mereka juga sedang mengupayakan penanganan tumpahan minyak dari kapal itu. Tim gabungan dibantu Pertamina Depo Manggis menyiapkan peralatan penyekat tumpahan minyak (oil boom) di sekitar kapal agar minyak dari kapal itu tidak menyebar.