Laboratorium Bergerak Bio Farma Akan Percepat Tes Masif Covid-19 di Jawa Barat
PT Bio Farma memproduksi laboratorium Bio Safety Level 3 (BSL-3) bergerak pertama di Indonesia. Fasilitas ini dipinjamkan kepada Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran untuk mempercepat tes masif Covid-19 di Jabar.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — PT Bio Farma memproduksi laboratorium Bio Safety Level 3 (BSL-3) bergerak pertama di Indonesia. Fasilitas ini dipinjamkan kepada Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran untuk mempercepat tes masif Covid-19 di Jawa Barat.
Menggunakan kontainer sepanjang 40 kaki (lebih kurang 12 meter), laboratorium bergerak (mobile) dapat memeriksa 400 sampel tes swab (PCR) per hari. Namun, untuk sementara, fasilitas ini masih beroperasi secara statis di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Kota Bandung, selama tiga bulan. Setelah itu, dapat berpindah hingga ke tingkat kecamatan.
”Ini akan mempercepat diagnosis dan penanganan Covid-19 di Jabar,” ujar Direktur Pemasaran, Penelitian, dan Pengembangan I PT Bio Farma Sri Harsi Teteki di Kota Bandung, Jumat (12/6/2020).
Laboratorium BSL-3 bergerak merupakan inovasi kedua Bio Farma dalam menanggulangi Covid-19. Sebelumnya, badan usaha milik negara di bidang kesehatan ini telah meluncurkan real time PCR pada akhir Mei.
Rektor Unpad Rina Indiastuti mengatakan, penyerahan peminjaman laboratorium bergerak itu sebagai wujud nyata kolaborasi antarinstitusi dalam menanggulangi Covid-19. ”Dengan fasilitas ini, kapasitas pemeriksaan di Unpad meningkat menjadi 1.5000 sampel per hari,” ujarnya.
Sebelumnya, Unpad juga telah mengoperasikan dua laboratorium untuk uji sampel Covid-19. Pertama laboratorium di RSP Unpad dengan standar BSL-2. Sementara yang kedua di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, berstandar BSL-3.
Menggunakan kontainer sepanjang 40 kaki (lebih kurang 12 meter), laboratorium bergerak dapat memeriksa 400 sampel tes swab (PCR) per hari.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang hadir dalam proses peminjaman itu mengatakan, laboratorium bergerak akan membantu pihaknya mengejar target 300.000 tes Covid-19. Jumlah itu setara dengan 0,6 persen penduduk Jabar.
Jabar telah melakukan 200.000 tes, dengan rincian 140.000 tes cepat dan 60.000 tes PCR. Untuk mempercepat pemeriksaan, 627 mobil tes Covid-19 digunakan mengambil sampel di sejumlah daerah. ”Kombinasi mobil dan laboratorium BSL-3 bergerak ini diharapkan menjaga indeks reproduksi penularan Covid-19 di Jabar tetap di bawah 1,” ujarnya.
Kamil mengatakan, sudah sebulan indeks penularan di provinsi itu di bawah 1. Indeks saat ini adalah 0,82 setelah sempat menurun hingga 0,68.
Hingga Jumat pukul 18.44, kasus positif Covid-19 di Jabar berjumlah 2.572 orang. Jumlah itu bertambah 19 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
Menurut Kamil, laboratorium bergerak mempunyai keunggulan karena dapat berpindah-pindah. Dia pun langsung memesan satu unit fasilitas ini kepada Bio Farma.
”Selama ini, tes swab harus mondar-mandir ke laboratorium. Dengan laboratorium bergerak, pemeriksaan dilakukan di lokasi pengambilan sampel sehingga hasilnya dapat segera diumumkan,” ujarnya.
Kamil berharap, Bio Farma dan Unpad terus berinovasi dalam menanggulangi Covid-19. Salah satunya dengan membuat laboratorium bergerak mini agar dapat digunakan menembus desa-desa di selatan Jabar yang jalannya sempit dan berbukit.
”Kapasitas pemeriksaan memang akan lebih kecil. Namun, itu tetap efektif karena untuk daerah berbukit tidak mungkin diakses menggunakan kontainer,” ujarnya.