Kawasan Gili di Nusa Tenggara Barat Segera Dibuka Kembali
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berencana untuk membuka kembali kawasan Tiga Gili di Lombok Utara. Salah satu obyek wisata andalan itu sudah ditutup hampir tiga bulan akibat merebaknya Covid-19.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Kawasan tiga gili di Lombok Utara berencana dibuka kembali oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kawasan ini direncanakan menjadi tempat percontohan pembukaan pariwisata dengan protokol pencegahan Covid-19.
Kawasan tiga gili, Trawangan, Meno, dan Air, ditutup sejak pertengahan Maret 2020. Pemprov NTB menutup akses kapal cepat yang mengangkut ribuan wisatawan dari Bali ke Gili setiap harinya. Akses transportasi sempat dibuka lewat Pelabuhan Bangsal yang setiap hari melayani penyeberangan ke kawasan Gili. Namun, tak lama ditutup untuk wisatawan sejak kasus Covid-19 mulai muncul di NTB.
Hingga saat ini, hanya warga setempat atau karyawan Gili yang diperbolehkan menyeberang dengan menerapkan protokol Covid-19. Warga luar yang ingin menyeberang harus menunjukkan surat pengantar dari desa dan surat keterangan sehat.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal di Mataram, Jumat (12/6/2020), mengatakan siap membuka kembali kawasan tiga gili. Sebelumnya, Pemprov NTB sudah membuka Islamic Center, yang menjadi pusat kegiatan keislaman di NTB. Meski belum bisa memastikan kapan tiga gili akan dibuka, menurut Faozal, kawasan itu akan menjadi percontohan pembukaan pariwisata dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
Menurul Faozal, protokol itu terdiri atas tiga hal utama, yakni kebersihan, kesehatan, dan keamanan. Seluruh fasilitas kebersihan harus disemprot disinfektan, toilet mesti bersih dan sehat, tersedianya tenaga kebersihan rutin, serta bebas sampah. Selain itu, klinik, sertifikat kesehatan, alat pengecekan suhu tubuh, fasilitas cuci tangan, dan masker gratis, harus tersedia.
”Di sana juga harus ada penerapan jaga jarak, kontrol sosial, termasuk juga memastikan fasilitas penunjuk dan lampu jalan serta penegakan hukum,” katanya.
Menurut Faozal, pembukaan Gili diharapkan bisa memulihkan industri pariwisata dan ekonomi. Tidak hanya di kawasan itu, tetapi juga di Lombok. Pandemi Covid-19 telah membuat aktivitas pariwisata mati suri dan memicu pemutusan hubungan kerja.
”Kami sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan pelaku pariwisata untuk memastikan penerapan protokol kesehatannya,” katanya.
Ketua Gili Hotel Assosiaciton Lalu Kusnawan mengatakan siap beraktivitas lagi. Namun, ia mengatakan butuh proses untuk mewujudkannya. Sebagai langkah awal, kata Kusnawan, mereka sudah menggelar acara bertema ”Gili Gets Ready for New Normal”, Kamis (11/6/2020). Pihaknya menggelar gotong royong bersama masyarakat untuk pembersihan kawasan Gili. Selanjutnya, pada Sabtu (13/6/2020), akan dilakukan pengasapan mencegah demam berdarah.
”Kami bersama masyarakat ingin menunjukkan bahwa kami siap. Saat ini, yang bisa dilakukan adalah bersih-bersih. Apalagi selama ini (pandemi Covid-19), hotel vakum. Upaya ini juga bentuk dukungan kami kepada program pemerintah untuk membangkitkan perekonomian kita,” kata Kusnawan.
Kami bersama masyarakat ingin menunjukkan bahwa kami siap. Saat ini yang bisa dilakukan adalah bersih-bersih. Apalagi selama ini (pandemi Covid-19), hotel vakum. Upaya ini juga bentuk dukungan kami kepada program pemerintah untuk membangkitkan perekonomian kita.
Pengusaha makanan juga menyatakan siap jika Gili dibuka lagi. Ika Diyanti (32), pemilik tempat makan, mengatakan, sejak akses kapal cepat ke Gili ditutup, ia tidak berjualan lagi. ”Sekarang tentu siap. Tetapi saya juga akan menerapkan protokol kesehatan. Misalnya menggunakan masker dan menyiapkan tempat cuci tangan,” kata Ika.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Pemenang Heru Supriyadi mengatakan, seluruh pihak terkait sudah siap. Tinggal menunggu kesiapan properti di tiga gili. Menurut Heru, akan ada protokol pencegahan Covid-19 yang diterapkan di Pelabuhan Bangsal.
”Kali ini, tidak hanya kami dan Kantor Kesehatan Pelabuhan, tetapi juga Satuan Tugas Covid-19, termasuk di dalamnya tim dari dinas kesehatan,” kata Heru.