Jadi Kluster Penularan, Pemkot Palangkaraya Bersihkan Pasar Besar
Jumlah kasus positif Covid-19 dari kluster Pasar Besar Palangkaraya, Kalimantan Tengah, bertambah menjadi 88 kasus dari sebelumnya 60 kasus.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Jumlah kasus positif Covid-19 dari kluster Pasar Besar Palangkaraya, Kalimantan Tengah, bertambah menjadi 88 kasus dari sebelumnya 60 kasus. Pemerintah menyatakan akan menata dan membersihkan pasar tersebut.
Wakil Wali Kota Palangkaraya Umi Mastikah menjelaskan, dari 88 kasus tersebut, 50 orang merupakan pedagang dan sisanya adalah pengunjung pasar dan petugas parkir. Jumlah itu diperkirakan terus bertambah.
”Pasien positif ini merupakan kontak erat pasien sebelumnya setelah dilakukan pemantauan oleh tim deteksi dini dinas kesehatan,” kata Umi, di Palangkaraya, Jumat (12/6/2020).
Umi menambahkan, pihaknya akan terus melakukan penelusuran dari jaringan kontak erat pasien positif kluster Pasar Besar Palangkaraya. Pasar Besar menjadi kluster lokal yang menyumbang kasus paling banyak di ibu kota Kalteng tersebut.
Melihat hal itu, Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin menjelaskan, pihaknya mulai Minggu depan akan melakukan bersih-bersih di pasar tersebut. Pembersihan itu meliputi penyemprotan disinfektan dan antiseptik.
Sebelumnya, beberapa perwakilan pedagang dari pasar itu mendatangi rumah jabatan Wali Kota Palangkaraya karena mendapat kabar pemerintah akan menutup sementara pasar. Namun, penutupan itu dibantah oleh Fairid.
Menurut dia, pasar tidak bisa ditutup tanpa dasar. ”Ini hanya kesalahpahaman. Ada kabar-kabar yang belum bisa dibuktikan sehingga menimbulkan reaksi dari para pedagang,” kata Fairid.
Akibat desas-desus penutupan pasar, beberapa pedagang bahkan sempat memasang spanduk penolakan rencana itu. Spanduk penolakan itu pun dicabut setelah mereka bertemu wali kota dan mendapat penjelasan.
”Yang ada, kami akan membersihkan pasar bersama-sama, bergotong royong semua pihak agar pasar bisa lebih nyaman dan bersih,” ungkap Fairid.
Hingga kini, kasus positif Covid-19 di Kalteng terus bertambah dari 550 kasus menjadi 563 kasus. Jumlah pasien yang sembuh juga bertambah dari 215 orang menjadi 218 orang.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr Endang Narang menjelaskan, selain transmisi lokal, di Kalteng juga terjadi penularan tersembunyi atau transmisi lokal level 2.
”Kami menemukan banyak komunitas yang terdapat orang tanpa gejala (OTG) kemudian menjadi kasus positif,” kata Endang.
Endang menjelaskan, penularan tersembunyi di Kalteng hingga kini mencapai 142 orang atau sekitar 31 persen dari total kasus positif. Angka reproduksi efektif kasus Covid-19 di Kalteng pun kini mencapai 1,42. Artinya, satu orang dapat menularkan penyakit itu ke 1-2 orang lain.
Menurut dia, disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan itu sangat penting. Jika tidak, kasus akan bertambah dan wabah yang mematikan ini menjadi semakin berlarut-larut.