Pembukaan Kembali Candi Prambanan Menunggu Keputusan Gugus Tugas Covid-19 DIY
Pembukaan kembali Candi Prambanan masih menunggu keputusan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta. Simulasi pembukaan telah dilakukan dan kini menunggu evaluasi.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Pembukaan kembali Candi Prambanan masih menunggu keputusan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengelola kini tengah menyiapkan protokol kesehatan ketat.
Adapun protokol kesehatan yang diterapkan di Candi Prambanan yakni mengedepankan kebersihan dan jaga jarak. Wisatawan diminta saling jaga jarak sejak berada di loket pembelian tiket. Dipasang pula rambu-rambu agar wisatawan selalu ingat. Sebagai persiapan, simulasi pembukaan kembali Candi Prambanan digelar Kamis (11/6/2020).
Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta Biwara Yuswantana mengatakan, pembukaan kompleks Candi Prambanan bergantung pada kesiapan protokol kesehatan. Simulasi dilakukan untuk mengecek kesiapan. ”Ada tim verifikasi yang nanti mengevaluasi kesiapan dalam segala aspek,” katanya.
Biwara menyatakan, tidak hanya destinasi yang disiapkan, tetapi seluruh aspek, seperti perhotelan dan transportasi. Semua aspek itu harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Edy Setiyono mengatakan, simulasi itu merupakan simulasi pertama yang digelar di Candi Prambanan. Menurut rencana, setiap destinasi wisata akan menjalani simulasi tiga kali.
”Di setiap simulasi ini akan ada evaluasi. Dalam simulasi pertama ini, kami mengundang Gugus Tugas Covid-19 tingkat provinsi dan kabupaten. Kami harapkan feedbacknya. Dari masukan itu, protokol akan kami perbaiki,” kata Edy.
Edy melanjutkan, dalam simulasi kedua di Candi Prambanan, pihaknya berencana mengundang pelaku wisata dan asosiasinya. Ia mengharapkan, para pelaku wisata itu bisa menyampaikan kepada publik tentang protokol baru yang berlaku di Candi Prambanan dan Borobudur.
”Pembukaan operasional kembali ini masih menunggu rekomendasi dari gugus tugas. Setelah simulasi, gugus tugas akan memberikan evaluasi. Kalau sudah sesuai standar, kami akan mengajukan izin untuk dibuka operasionalnya kembali,” kata Edy.
Menurut rencana, ada petugas bermasker dan berpelindung wajah yang bertugas mengingatkan wisatawan agar tetap menjaga jarak. Mereka disebar di berbagai titik. Tempat cuci tangan dan hand sanitizer juga terpasang di beberapa titik.
Kalau sudah sesuai standar, kami akan mengajukan izin untuk dibuka operasionalnya kembali.
Edy menuturkan, jumlah kunjungan juga akan dibatasi, yakni 50 persen dari kunjungan biasanya. Dalam hari kerja, jumlah wisatawan bisa mencapai 3.000-5.000 orang per hari, sedangkan kunjungan pada akhir pekan bisa 10.000 orang per hari. Jumlah pengunjung makin tinggi di musim liburan dengan angka 20.000 orang per hari.
”Akan ada pembatasan waktu kunjungan pula. Menurut penghitungan kami, rata-rata kunjungan akan berdurasi 30 menit hingga satu jam. Nanti akan ada petugas yang mengarahkan ke pintu keluar sehingga jam kunjungannya terbatas agar bisa diterapkan jaga jarak fisik,” kata Edy.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan, simulasi pembukaan kembali destinasi wisata merupakan hal penting. Dengan simulasi, dapat diukur kesiapan destinasi wisata untuk beroperasi kembali. Hal yang ditekankan dalam simulasi itu adalah penerapan protokol pencegahan penularan Covid-19.