Empat Perjalanan Kereta Api di Daop IX Jember Kembali Dibuka
PT Kereta Api Daerah Operasional IX Jember kembali membuka layanan perjalanan kereta untuk empat rute. Pembukaan ini pertama dilakukan setelah pembatalan keberangkatan dalam tiga tahap sejak 1 April.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·4 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — PT Kereta Api Daerah Operasional IX Jember, di Jawa Timur, kembali membuka layanan perjalanan kereta untuk empat rute setelah dihentikan sejak 1 April. Kendati demikian, layanan transportasi tersebut diluncurkan mengacu pada protokol kesehatan terkait Covid-19.
Keempat kereta yang kembali beroperasi ialah KA Ranggajati jurusan Jember-Cirebon pergi-pulang (PP), KA Sritanjung jurusan Ketapang-Lempuyangan PP, KA Tawang Alung jurusan Ketapang-Malang Kota Lama PP, dan KA Probowangi Ketapang-Surabaya Gubeng PP.
Hal itu disampaikan Vice President KAI Daop IX Jember Agus Barkah Nugraha ketika dihubungi dari Banyuwangi, Kamis (11/6/2020). ”Kami kembali mengoperasikan empat perjalanan kereta api untuk masyarakat yang ingin bepergian ke luar kota. Pengoperasian kembali kereta reguler ini tetap diikuti dengan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat untuk pencegahan penyebaran Covid-19 melalui transportasi kereta api,” tutur Agus.
Agus mengatakan, pengoperasian kembali perjalanan kereta api reguler ini mengacu pada Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 7 Tahun 2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19. Acuan lain yakni Surat Edaran Ditjenka Kemenhub Nomor 14 Tahun 2020 tanggal 8 Juni 2020 tentang Pedoman dan Petunjuk Teknis Pengendalian Transportasi Perkeretaapian dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru untuk Mencegah Penyebaran Covid-19.
Tiket perjalanan, lanjut Agus, dapat dipesan secara daringmelalui aplikasi KAI Access dan layanan lainmulai H-7 keberangkatan KA. Sementara penjualan tiket di loket stasiun dilayani mulai tiga jam sebelum jadwal keberangkatan KA.
”Pada tahap awal, PT KAI hanya menjual tiket 70 persen dari kapasitas tempat duduk yang tersedia. Tujuannya untuk menjaga jarak antarpenumpang selama perjalanan. Khusus bagi penumpang berusia di atas 50 tahun, petugas akan mengatur tempat duduknya saat dalam perjalanan sehingga tidak bersebelahan dengan penumpang lain,” ungkap Agus.
Agus menerangkan, khusus untuk perjalanan KA jarak jauh, penumpang diharuskan mengenakan pelindung muka (face shield) yang disediakan oleh KAI selama dalam perjalanan hingga meninggalkan area stasiun tujuan. Khusus untuk penumpang infant atau bayi berumur di bawah 2 tahun, diwajibkan membawa pelindung muka sendiri.
Selain itu, calon penumpang diharuskan melengkapi persyaratan sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Covid-19 Nomor 7 Tahun 2020. Berkas-berkas tersebut harus ditunjukkan kepada petugas saat melakukan pendaftaran (boarding).
”Penumpang harus menunjukkan surat keterangan uji tes PCR dengan hasil negatif yang berlaku tujuh hari atau surat keterangan uji rapid test dengan hasil nonreaktif yang berlaku tiga hari saat keberangkatan,” ujarnya.
Selain itu, penumpang juga harus menunjukkan surat keterangan bebas gejala seperti influenza yang dikeluarkan dokter rumah sakit/puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas tes PCR dan/atau tes cepat.
Agus menambahkan, setiap penumpang diharuskan dalam kondisi sehat, tidak menderita flu, pilek, batuk, demam, suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, wajib menggunakan masker, serta menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket. Jika saat proses boarding penumpang kedapatan tidak memenuhi ketentuan tersebut, ia tidak diperkenankan melakukan perjalanan dan tiket dapat dibatalkan dengan pengembalian penuh.
Oleh karena itu, Agus mengimbau agar para calon penumpang datang lebih awal ke stasiun, paling lambat 30 menit sebelum jadwal keberangkatan. Hal itu dilakukan karena proses boarding dan verifikasi membutuhkan waktu yang panjang.
Sementara itu, Manager Humas PT KAI Daop IX Mahendro Trang Bawono mengatakan, empat kereta api ini menjadi pembukaan tahap pertama setelah layanan kereta api ditutup sejak April. Ia mengatakan, belum semua perjalanan dibuka. Monitoring dan evaluasi secara bertahap akan terus dilakukan.
”Penundaan keberangkatan kami lakukan tiga kali pada 1 April, 15 April, dan 25 April. Nantinya, kalau pembukaan keberangkatan dinilai aman tanpa kendala, maka pembukaan akan kembali dilakukan juga secara bertahap,” kata Bawono.
Sementara itu, secara terpisah, Asisten Manajer Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Andry Lesmana mengatakan, secara bertahap maskapai-maskapai kembali beroperasi melayani penerbangan dari dan menuju Banyuwangi.
”Semula hanya Garuda yang melayani penerbangan seminggu sekali pada hari Sabtu. Sekarang, Garuda juga melayani penerbangan pada hari Rabu,” tuturnya.
Selain Garuda, Wings air juga akan melayani penerbangan Surabaya-Banyuwangi pergi-pulang tiga kali dalam seminggu. Penerbangan dilakukan pada Rabu, Jumat, dan Minggu.