Harga Daging Ayam Ras di Kabupaten Tegal Tertinggi Dalam Tiga Tahun Terkahir
Harga daging ayam ras di Kabupaten Tegal mencapai Rp 46.000 per kilogram. Harga itu diklaim tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Hal itu dipicu berkurangnya pasokan bibit ayam dan minimnya pakan akibat Covid-19.
Oleh
KRISTI UTAMI
·2 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Harga daging ayam ras di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menembus Rp 46.000 per kilogram atau diklaim tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Hal itu dipicu berkurangnya pasokan bibit ayam serta kenaikan harga dan minimnya ketersediaan pakan akibat pandemi Covid-19.
Data Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi Jawa Tengah menyebutkan, kenaikan harga daging ayam rasa paling signifikan terjadi di Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Kabupaten Pekalongan. Harga daging ayam ras lebih dari Rp 40.000 per kg. Bahkan, harga daging ayam ras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tegal mencapai Rp 46.000 per kg.
”Biasanya setelah Lebaran harga daging ayam turun. Tetapi, ini sama sekali belum turun,” kata Nuraini (55), pedagang daging ayam di Pasar Pepedan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Rabu (10/6/2020).
Di Kota Tegal, harga daging ayam ras di sejumlah pasar tradisional Rp 43.000-Rp 45.000 per kg. Kenaikan harga daging ayam terjadi sejak tingkat peternak. ”Sebelumnya harga ayam dari peternak itu Rp 19.000 per ekor. Sekarang, harganya tembus Rp 23.000 per kg,” ujar Budi (40), pedagang di Pasar Pagi Kota Tegal.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2020, harga acuan daging ayam di tingkat konsumen Rp 35.000 per kg. Adapun harga acuan ayam di tingkat peternak Rp 19.000- Rp 21.000 per kg.
Selain kenaikan harga ayam sejak dari tingkat peternak, pedagang juga mengeluhkan penurunan suplai daging ayam. Penurunannya mencapai lebih dari 30 persen.
”Kebutuhan daging ayam untuk dijual dalam sehari sekitar 1,5 ton. Dalam sebulan terakhir, jumlah daging ayam yang disuplai paling banyak 1 ton per hari,” kata Illah (47).
Kebutuhan daging ayam untuk dijual dalam sehari sekitar 1,5 ton. Dalam sebulan terakhir, jumlah daging ayam yang disuplai paling banyak 1 ton per hari
Sucipto (37), peternak ayam di Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, mengatakan, kenaikan harga ayam dipicu berkurangnya suplai bibit ayam usia sehari. Pada kondisi normal, suplainya 80.000 ekor per minggu. Dalam sebulan terakhir, suplainya turun menjadi 30.000 ekor per minggu.
”Di perusahaan penyedia bibit, jumlah bibit ayam berkurang karena ada pemangkasan jumlah induk pada pekan kedua Mei. Pemangkasan jumlah induk dilakukan karena saat itu jumlah bibit ayam di pasaran membeludak,” kata Sucipto.
Sucipto menambahkan, kenaikan harga pakan juga ikut memicu kenaikan harga daging ayam. Dalam dua pekan terakhir, harga pakan ayam naik dari Rp 7.900 menjadi Rp 8.200 per kg. Kenaikan itu diduga karena impor sebagian bahan pakan ayam terhambat akibat pandemi Covid-19.