Pasar Kebun Semai, Palembang, Jadi Kluster Baru Penularan Covid-19
Enam pedagang di Pasar Kebun Semai terkonfirmasi positif Covid-19. Alhasil, pasar ini menjadi salah satu kluster penularan Covid-19 di Palembang.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Pasar Kebun Semai, Palembang, menjadi kluster baru penularan Covid-19 setelah enam pedagang di pasar tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. Masyarakat diimbau waspada ketika sedang berada di kerumunan, terutama di pasar.
Juru Bicara Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan, Senin (8/6/2020), mengatakan, ada enam pedagang dari Pasar Kebun Semai yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani uji usap sekitar dua minggu lalu. Uji usap ini sebagai tindak lanjut dari pemeriksaan uji cepat (rapid test) terhadap ratusan pedagang Pasar Kebun Semai. ”Secara keseluruhan, ada 40 pedagang yang dinyatakan reaktif saat uji cepat. Namun, setelah dilanjutkan ke uji usap, enam di antaranya dinyatakan positif Covid-19,” ungkap Yudhi.
Pemeriksaan secara menyeluruh ini dilakukan setelah satu pedagang di Pasar Kebun Semai meninggal saat berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Tak lama setelah itu, semua pedagang di Pasar Kebun Semai menjalani uji cepat, sedangkan keluarga pasien menjalani uji usap. ”Untuk hasil dari keluarga pasien, saya belum dapatkan hasilnya,” ucap Yudhi.
Saat ini, keenam pedagang itu menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. ”Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel untuk mengusulkan mereka agar dibawa ke Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, untuk dikarantina,” ujar Yudhi.
Selain Pasar Kebun Semai, di Pasar Kebun Bunga, Palembang, juga ditemukan satu pedagang terkonfirmasi positif Covid-19. Semua pedagang sudah menjalani uji cepat dan tinggal menunggu hasilnya. ”Jika ada yang reaktif, tentu akan dilanjutkan ke uji usap,” ucapnya.
Di Pasar Kebun Bunga, Palembang, juga ditemukan satu pedagang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dengan adanya enam kasus positif ini, lanjut Yudhi, Pasar Kebun Semai pun menjadi kluster baru penularan Covid-19 di Palembang dan harus ada perlakuan khusus guna mencegah penularan lanjutan di sana. ”Harus ada petugas yang benar-benar mengawasi aktivitas di sekitar pasar sehingga penularan tidak semakin meluas,” lanjutnya.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Yusri menuturkan, dengan adanya kluster pasar, masyarakat diminta untuk lebih waspada saat keluar rumah. ”Harus menggunakan masker untuk meminimalisasi penularan,” ungkapnya.
Hal itu penting karena tidak ada yang tahu apakah orang yang ada di luar rumah atau bahkan dirinya sendiri sudah terjangkit atau belum. ”Kita anggap saja semua orang sudah terjangkit sehingga kewaspadaan akan semakin tinggi,” ujarnya. Menurut dia, di pasar sangat rawan terjadinya penularan karena kerumunan kerap terjadi.
Yusri mengatakan, hingga saat ini jumlah konfirmasi positif di Sumsel terus bertambah. Per Senin (8/6/2020), ada tambahan 29 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan demikian, total kasus positif di Sumsel mencapai 1.158 orang. Dengan angka ini, Sumsel masuk tujuh besar dengan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia.
Namun, dibandingkan dengan sebelum hari raya Idul Fitri, jumlah kasus positif yang terjadi di Sumsel mengalami tren penurunan walau belum sepenuhnya hilang dari Sumsel. Karena itu, Yusri mengingatkan masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan. ”Wabah ini tidak akan hilang jika kita tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan,” ucapnya.