Tol Balikpapan-Samarinda Berbayar Mulai 14 Juni, Setara Rp 1.280 Per Kilometer
Seksi 2,3, dan 4 Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur, mulai bertarif pada 14 Juni 2020. Adapun dua seksi lainnya masih dalam finalisasi pembangunan dan ditargetkan rampung Juli 2020.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS – Sebanyak tiga seksi Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur, mulai dikenakan tarif pada 14 Juni 2020. Adapun dua seksi lainnya masih dalam finalisasi pembangunan dan ditargetkan rampung Juli 2020.
Tarif tol pertama di Kalimantan itu ditetapkan sesuai Keputusan Menteri PUPR Nomor 534/KPTS/M/2020 tentang Penetapan Golongan Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol pada Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 2, 3, dan 4. Tiga seksi itu merentang sepanjang 64,87 kilometer dari Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, hingga Jembatan Mahkota II Samarinda.
Sebelumnya, tiga seksi jalan tol itu bisa dilintasi gratis sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada medio Desember 2019. Selama dibuka gratis, jalan tol itu dilalui rata-rata 5.000-7.000 kendaraan per hari.
“Tiga seksi itu dioperasikan tanpa tarif terlebih dulu untuk memberikan sosialisasi yang lebih optimal kepada masyarakat hingga tarif tol resmi diberlakukan," kata Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) STH Saragi di Balikpapan, Sabtu (6/6/2020).
Adapun tarif yang ditentukan untuk golongan I, seperti mobil sedan, jip, truk kecil, dan bus dari Samboja-Jembatan Mahkota II adalah Rp 83.500. Jika dihitung, kendaraan golongan I bertarif Rp 1.280 untuk setiap kilometer yang dilalui.
Jalan tol pertama di Kalimantan ini memberi opsi bagi warga jika ingin menempuh perjalanan lebih cepat. Jika melalui jalan lintas kota, perjalanan dari Samboja menuju Jembatan Mahkota 2 Samarinda membutuhkan waktu 2-3 jam. Jika melalui jalan tol, rute itu bisa ditempuh antara 1-1,5 jam.
Direktur Keuangan dan Administrasi PT JBS Adik Supriatno mengatakan, target break even point atau balik modal tol Balikpapan-Samarinda adalah 15-20 tahun. Sebelum Covid-19 mewabah, jumlah lalu lalang kendaraan di tol itu sekitar 7.000 per hari. Itu pada masa tak bertarif.
Namun, karena mobilitas orang dibatasi sejak Maret 2020 karena Covid-19, lalu lintas di tol itu juga menurun, hanya 3.000-5.000 kendaraan per hari. Itu menjadi tantangan untuk balik modal bagi pengelola tol pertama di Kalimantan ini saat tarif tol sudah ditentukan.
“Ketika jalan tol sudah dibuka, perkara lalu lintas di luar prediksi, itu sudah risiko. Yang tidak boleh berkurang adalah layanannya. Seiring berjalannya waktu, masyarakat juga akan mengetahui dan mendapatkan keuntungan melewati jalan tol,” kata Adik.
Meleset
Secara keseluruhan, Jalan Tol Balikpapan Samarinda memiliki total sepanjang 97,99 km yang dibagi menjadi lima seksi, yaitu Seksi V ruas Sepinggan-Balikpapan (11,09 km), Seksi I ruas Balikpapan-Samboja (22,03 km), Seksi II ruas Samboja-Muara Jawa (30,98 km), Seksi III Muara Jawa-Palaran (17,30 km) dan Seksi IV Palaran-Samarinda (16,59 km).
Sebelumnya, Direktur Teknik dan Operasi PT JBS Edy Nugraha mengatakan, seluruh seksi itu ditargetkan terhubung pada Mei 2020. Namun, karena ada permasalahan geoteknik, seperti tanah yang labil di seksi 1 dan 5, target itu kembali molor.
Untuk Seksi I yang dikerjakan Dinas PUPR dan Perumahan Rakyat Provinsi Kaltim, saat ini sedang dalam masa pemeliharaan. Selain itu, masih ada perbaikan pada pengerjaan rigid, aspal, pembersihan longsoran, dan perkuatan timbunan badan jalan.
“Target selesai seluruhnya di seksi I pada akhir bulan Juni 2020 ini,” kata Hariadi, Kepala Seksi Jalan, Bidang Bina Marga, Dinas PUPR & Pera Provinsi Kaltim.