Helikopter terbang dengan materi tactical manuver sekitar pukul 12.35. Kemudian, setelah terbang sekitar 1 jam 5 menit, helikopter jatuh di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.
Oleh
Dian Dewi Purnamasari / ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Empat orang penerbang TNI Angkatan Darat meninggal dunia dalam kecelakaan jatuhnya helikopter MI-17 milik TNI AD di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020) siang. Lima orang lainnya mengalami luka-luka dan dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Nefra Firdaus saat dikonfirmasi, mengatakan, helikopter yang jatuh itu sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jateng. Misi latihan terbang merupakan bagian dari program pendidikan calon perwira penerbang 1. Helikopter yang jatuh itu adalah MI-17 dengan nomor registrasi HA 5141. Sebelum terbang, helikopter dinyatakan dalam kondisi baik. Petugas juga sudah melakukan pre-flight check dan tidak ditemukan kendala.
“Helikopter yang jatuh itu sudah melakukan misi latihan terbang kedua. Saat terbang endurance pertama helikopter terbang dengan aman,” kata Brigjen Nefra.
Brigjen Nefra menambahkan, dalam misi latihan terbang kedua itu, helikopter terbang dengan materi tactical manuver sekitar pukul 12.35. Kemudian, setelah terbang sekitar 1 jam 5 menit, helikopter jatuh di Kaliwungu, Kendal, Jateng.
Helikopter jatuh dan terbakar sehingga menyebabkan empat orang kru meninggal dunia, dan lima orang mengalami luka-luka. Empat orang yang meninggal dunia itu di antaranya Kapten Cpn (penerbang) Kadek, Kapten Cpn Fredi, Kapten Cpn Y Hendro, dan Letnan Satu Cpn Vira Yudha.
Adapun, lima orang yang terluka dan dirawat di rumah sakit adalah Letnan Satu Cpn Vira Yudha, Prajurit Kepala (Praka) Nanang, Praka Rofiq, Praka Supriyanto, dan Praka Andi. Hingga saat ini, penyebab jatuhnya helikopter itu masih dalam proses investigasi TNI AD.
Sebelumnya, dilaporkan ada sebuah helikopter jatuh di salah satu lahan kosong di Kawasan Industri Kendal, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020). Dari info sementara, helikopter tersebut berisi sedikitnya enam orang. Namun, saat itu, belum terkonfirmasi rincian korban luka atau meninggal.
Sarwono (50), seorang pengawas pekerjaan kontraktor, melihat langsung helikopter itu jatuh, sekitar pukul 15.27. ”Helikopter terbang rendah, sekitar 20 meter. Memang oleng. Saya pikir mau mendarat, tetapi lalu jatuh. Saat jatuh belum ada api,” katanya.
Ia menambahkan, tidak ada suara ledakan ketika halikopter membentur tanah. Hanya suara besi terbentur tanah. Baru setelah itu, api berikut asap mulai tepercik dan membubung. Ia sempat melihat beberapa orang berguling-guling keluar dari helikopter.
”Saya mau membantu, tetapi takut juga karena api sempat membesar. Sampai akhirnya, sekitar 15 menit kemudian pemadam kebakaran datang,” kata Sarwono.
Tidak ada suara ledakan ketika halikopter membentur tanah. Hanya suara besi terbentur tanah. Baru setelah itu, api berikut asap mulai tepercik dan membubung.
Berdasarkan pantauan, pukul 16.30, api sudah padam dan para korban sudah dievakuasi. Puing-puing pesawat masih dicek oleh sejumlah petugas dari Polri, TNI, dan Basarnas. Aparat juga berjaga di sekitar lokasi kejadian. Tercium bau bahan bakar di lokasi. Adapun para warga awalnya mendekat ke lokasi, tetapi kemudian dihalau pergi oleh petugas.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi tampak datang meninjau langsung ke lokasi kecelakaan sekitar pukul 16.30.