Seorang Pedagang di Pasar Kranggan Reaktif Tes Cepat
Seorang pedagang di Pasar Kranggan, Yogyakarta, menunjukkan hasil reaktif dalam tes cepat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tes cepat itu terkait penelusuran kontak atas pasien positif yang berprofesi sebagai pemasok ikan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS—Seorang pedagang di Pasar Kranggan, Kota Yogyakarta, menunjukkan hasil reaktif dalam tes cepat penelusuran kasus positif di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pedagang tersebut tengah menjalani karantina sambil menunggu hasil pengambilan sampel uji usap. Penelusuran kontak terus dilakukan.
Pedagang tersebut merupakan bagian dari 39 orang pedagang di Pasar Kranggan yang menjalani tes cepat dalam penelusuran kasus positif yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta. “Ini berkaitan dengan adanya kasus positif dari pemasok ikan asal Gunung Kidul. Dia sempat ke Semarang,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Kamis (4/6/2020).
Dua orang pemasok ikan asal Gunung Kidul dinyatakan positif Covid-19 pada 30 Mei 2020. Mereka tercatat sebagai Kasus 234 (Laki-laki, warga Gunung Kidul, 28 tahun) dan Kasus 235 (Laki-laki, warga Gunung Kidul, 40 tahun).
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo, menyampaikan, pedagang Pasar Kranggan yang menunjukkan hasil reaktif itu tercatat sebagai warga Kabupaten Sleman. Ia berjenis kelamin laki-laki dan berusia 60 tahun. Ia telah diambil sampel uji usapnya, Rabu (3/6/2020).
“Saat ini, dia sedang menjalani karantina di Asrama Haji Yogyakarta. Dia sudah ambil uji swab tapi belum keluar hasilnya. Ini menunggu hasil uji usap pertamanya keluar. Lalu, dilanjutkan uji usap kedua,” kata Joko.
Pihaknya juga akan melakukan tes cepat kepada sejumlah pedagang di Pasar Kolombo.
Joko melanjutkan, pihaknya juga akan melakukan tes cepat kepada sejumlah pedagang di Pasar Kolombo. Tes cepat itu dilakukan guna menelusuri penularan dari pemasok ikan yang sama. Sebab, pemasok ikan itu juga diinformasikan sempat memasok ikan ke pasar tersebut. “Ini dilakukan bersamaan dengan rapid test massal di pasar-pasar tradisional yang kami rencanakan 9 Juni 2020,” kata Joko.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Dewi Irawaty, menyampaikan, pihaknya juga terus melakukan penelusuran kontak terkait kasus positif dari pemasok ikan tersebut. Sejauh ini, sudah ada 271 orang yang mengikuti tes cepat terkait penelusuran kasus tersebut. Dari jumlah tersebut, ada sembilan orang yang menunjukkan hasil reaktif.
“Semua yang reaktif itu kemudian menjalani karantina. Mereka dikarantina di Wisma Wanagama sambil menunggu pengambilan uji usap. Semua yang dilakukan tes cepat itu pernah kontak dengan kasus positif,” kata Dewi.
Juru Bicara Pemerintah DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih menyampaikan, tidak ada penambahan kasus positif di DIY, Kamis ini. Dengan demikian sudah tiga hari berturut-turut tidak ada penambahan kasus positif di DIY. Adapun total akumulasi kasus positif di DIY berjumlah 237 kasus.
Sampel uji usap dilakukan di tiga laboratorium di Yogyakarta. Ketiga laboratorium tersebut adalah Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DIY, Laboratorium Fakultas Kedokteran UGM, dan Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito.
“Ada 125 sampel yang diuji di tiga laboratorium tersebut. Semua hasilnya negatif Covid-19. Akumulasi kasus tetap di angka 237 kasus,” kata Berty.