Kapal Tenggelam di Wakatobi, Lima Awak Masih Hilang
Sebuah kapal pencari ikan tenggelam di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Dua awak kapal ditemukan selamat, sementara lima orang masih hilang. Operasi pencarian terus dilakukan di tengah ancaman cuaca buruk.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Sebuah kapal pencari ikan mengalami kebocoran dan tenggelam di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Dua awak kapal ditemukan selamat, sementara lima orang lainnya masih hilang. Operasi pencarian terus dilakukan di tengah ancaman gelombang tinggi dan angin kencang.
Dua awak Kapal Motor (KM) Dua Putri ditemukan oleh nelayan Wangi-wangi, Wakatobi, pada Rabu (3/6/2020), sekitar pukul 07.00 Wita. Keduanya, La Jusri (30) dan Ikbal (16), ditemukan di rumpon nelayan di atas sampan yang digunakan untuk menyelamatkan diri.
Satriadin (30), warga Wangi-wangi yang turut menyelamatkan korban, mengungkapkan, dua awak kapal ini ditemukan di sebuah rumpon milik nelayan sekitar 1 mil laut (1,8 kilometer) dari pesisir. Keduanya menyelamatkan diri menggunakan sampan yang turut dibawa dalam pelayaran KM Dua Putri.
”Yang temukan pertama kali itu kakak saya ketika mau ke rumpon. Dua orang ini ditemukan selamat bersandar di rumpon. Mereka kecapaian, tetapi dalam kondisi sehat dan sadar. Mereka lalu dibawa ke daratan dan diistirahatkan di rumah warga,” ucap Satriadin saat dihubungi dari Kendari.
Menurut penuturan korban, lanjut Satriadin, KM Dua Putri yang mereka tumpangi mengalami kebocoran di bagian lambung, Selasa (2/6/2020) siang, sehingga membuat air laut masuk dengan cepat. Tujuh awak, termasuk nakhoda, segera menyelamatkan diri.
Lima awak, ujarnya, menyelamatkan diri dengan menggunakan jeriken kosong. Satu orang memakai dua jeriken. Sementara dua orang lainnya, yakni La Jusri dan Ikbal, memakai sampan untuk mencari pertolongan, kemudian ditemukan nelayan Wangi-wangi.
KM Dua Putri diketahui berlayar dari Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan, Sultra, menuju Pulau Buru, Maluku. Kapal dengan bobot 26 gros ton (GT) ini hendak mencari ikan di Pulau Buru. Rute kapal melintasi perairan Wakatobi.
Kepala Kantor SAR Kendari Aris Sofingi menyampaikan, kecelakaan kapal pertama kali diketahui pada Selasa siang. Seorang nelayan menemukan KM Dua Putri dalam kondisi setengah tenggelam, sekitar 3 mil laut (5,5 km) dari lokasi awal kecelakaan. Hal itu lalu dilaporkan kepada SAR Wakatobi.
”Kemarin, kami melakukan pencarian, tetapi tidak menemukan awak kapal. Hari ini, dua awak telah ditemukan oleh warga. Kami bersama sejumlah unsur terkait, termasuk salah satu korban selamat, kembali melanjutkan pencarian di hari kedua ini,” tutur Aris.
Menurut Aris, sejumlah kendala dihadapi dalam pencarian kali ini. Ketinggian gelombang mencapai 4 meter dengan kecepatan angin hingga 25 knot (46 km per jam). Meski demikian, pencarian tetap dilanjutkan dengan tetap berpedoman pada protokol penyelamatan.
Kecelakaan laut di perairan Wakatobi bukan pertama kali ini terjadi. Kepulauan itu dikelilingi lautan terbuka, yakni antara Laut Banda dan Laut Flores, yang rentan gelombang tinggi saat peralihan musim seperti sekarang. Potensi kecelakaan pun semakin besar.
Stasiun Meteorologi Maritim Kendari telah mengeluarkan peringatan dini di sejumlah lokasi pelayaran di wilayah Sulawesi Tenggara. Selain wilayah perairan Wakatobi, cuaca buruk dan gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di perairan Baubau, Teluk Tolo, dan perairan Manui.