logo Kompas.id
NusantaraSulit Cegah Arus Balik...
Iklan

Sulit Cegah Arus Balik Perantau

Sulit mencegah arus balik perantau dari daerah asal ke Jabodetabek. Penyebabnya mulai dari ketimpangan ekonomi hingga ego kewilayahan.

Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dany
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/EpgFS4NZwlpWzozh4DBshWYSHjs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2Ff85c54f1-32ca-4ce0-912f-765094230a25_jpg.jpg
KOMPAS/AFFAN ADENENSI RIZA FATHONI

Penumpang Kereta Api Luar Biasa (KLB) Gambir-Semarang Tawang antre untuk pemeriksaan dokumen saat tiba di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/5/2020). Rangkaian kereta tersebut membawa 30 penumpang.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah berupaya mencegah arus balik perantau dengan beragam cara untuk menekan pandemi Covid-19. Namun, upaya itu sulit terwujud karena kebutuhan hidup hingga kebijakan antardaerah yang tidak sejalan.

Everett S Lee dalam teori mobilitas penduduk (1978) menyebutkan bahwa perpindahan penduduk dipengaruhi oleh faktor individu, daerah asal, daerah tujuan, dan rintangan. Keterbatasan lapangan pekerjaan di daerah asal membuat penduduk berpindah ke daerah dengan banyak lapangan pekerjaan. Tidak heran kemudian Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi punya daya tarik besar bagi perantau.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000