Tiga terduga penyuplai dana terorisme yang berafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah ditangkap di Batang, Jawa Tengah. Satu terduga teroris juga ditangkap di Batam.
Oleh
KRISTI D UTAMI/PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATANG, KOMPAS — Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga penyuplai dana untuk kelompok terorisme, Rabu (20/5/2020), di Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Penangkapan di wilayah ini merupakan yang kedua selama 2020.
Tiga orang yang ditangkap adalah SR (62), MH (35), dan MS (27). SR dan MH merupakan ayah dan anak yang tinggal di Desa Subah, Kecamatan Subah. Adapun MS adalah warga Desa Sengon, Kecamatan Subah.
Kepala Kepolisian Daerah Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di Batang tersebut. Selama Operasi Ketupat Candi, 24 April-30 Mei 2020, antisipasi terhadap tindakan teror tetap dilakukan.
”Brimob, TNI, dan Shabara mengamankan kegiatan anggota polisi yang melakukan kegiatan kemanusiaan. Hal itu dilakukan untuk memberikan efek pencegahan,” kata Ahmad Luthfi.
Keduanya baik, tidak pernah menunjukkan gelagat mencurigakan.
Kepala Desa Subah Krisianto, saat dihubungi dari Kota Tegal, kemarin, menuturkan, SR ditangkap saat sedang tidur di rumahnya pada Rabu pagi. Sementara MH ditangkap saat dalam perjalanan menuju pasar. Adapun MS ditangkap di rumahnya. Ketiganya lalu dibawa ke Markas Polda Jateng untuk diperiksa.
Krisianto mengaku mengenal baik SR dan MH. Sehari-hari SR bekerja sebagai pengusaha tahu, tempe, dan mebel. Sementara MH menjadi penjual perabot plastik di pasar. ”Keduanya baik, tidak pernah menunjukkan gelagat mencurigakan. SR pernah bercerita bahwa dulunya sempat bergabung dengan kelompok Negara Islam Indonesia, tetapi sekarang sudah tidak,” ujarnya.
Penangkapan tersebut merupakan pengembangan dari penangkapan terduga teroris di desa yang sama pada 25 Maret lalu. Dalam kasus tersebut, terduga teroris yang ditangkap diketahui berafiliasi pada jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). SR dan MH diduga menjadi penyuplai dana untuk JAD.
”Pernah saya tanya apa benar mereka menyuplai dana untuk JAD, tetapi mereka menjawab bahwa itu tidak benar. Lalu, saya katakan, kalau benar tidak terlibat, tenang saja dan ikuti prosesnya,” kata Krisianto.
Penangkapan di Batam
Di Batam, Kepulauan Riau, polisi juga menangkap satu terduga teroris, Rabu malam. Dari data yang dihimpun Kompas, laki-laki berusia 16 tahun yang diduga anggota kelompok teroris itu ditangkap di Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung.
Para tetangga mengatakan, laki-laki itu tinggal mengontrak bersama kedua orangtua dan satu adiknya. Ia dan keluarganya baru tinggal di lokasi itu selama lebih kurang dua bulan.
Saat ditanya mengenai penangkapan terduga teroris ini, Kepala Polda Kepulauan Riau Inspektur Jenderal Aris Budiman menjawab, ”Ah, itu nanti, belum. Masih dalam (proses).”
Terkait kondisi keamanan menjelang hari raya Idul Fitri, Aris mengatakan, situasi di Kepulauan Riau aman dan terkendali. Aparat kepolisian siaga setiap saat menjaga keamanan warga melalui dua operasi, yaitu Operasi Aman Nusa dan Operasi Ketupat.
”Dua operasi terlaksana dengan baik. Semua petugas dalam keadaan siap. Untuk seluruh operasi di Polda Kepulauan Riau, personel yang disiapkan 395 orang,” ujar Aris. (XTI/NDU)