Sebanyak 38 tenaga kesehatan di Sulsel positif Covid-19. Sebagian tenaga kesehatan tersebut menjalani isolasi mandiri dan sebagian lagi dirawat di rumah sakit.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Sebanyak 38 tenaga kesehatan di dua rumah sakit di Sulawesi Selatan positif terinfeksi Covid-19. Saat ini, sebagian tenaga kesehatan itu menjalani isolasi mandiri dan sebagian lagi dirawat di rumah sakit.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulsel, yang juga dikonfirmasi pihak rumah sakit, tenaga kesehatan sebanyak 16 orang yang positif ini berasal dari Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo di Makassar. Sementara 22 orang lainnya adalah tenaga kesehatan di RS Lagaligo di Kabupaten Luwu Timur.
”Kami mengakui ada 16 tenaga kesehatan di RS Wahidin yang positif Covid-19. Ada dokter, perawat, dan tenaga lainnya. Di Luwu Timur, ada 22 orang (positif) dan semuanya adalah perawat, petugas jaga, hingga satpam,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari saat menggelar konferensi video di Makassar, Jumat (22/5/2020) malam.
Pihak RS Wahidin melalui Kepala Subbagian Humas dan Pemasaran Dewi Rizki Nurmala membenarkan hal itu. ”Ke-16 tenaga kesehatan itu terdiri dari dokter, perawat, dan tenaga penunjang lainnya, termasuk tenaga administrasi. Saat ini, mereka dirawat di ruang perawatan Infection Center dan Paviliun Palem,” kata Dewi.
Menurut Dewi, sampai saat ini belum bisa dipastikan dari mana para tenaga kesehatan itu terpapar virus korona baru tersebut. Pihak rumah sakit pun sudah membentuk tim untuk melakukan penelusuran.
Kasus positif tenaga kesehatan ini cukup signifikan menambah jumlah kasus positif Covid-19 Sulsel. Hingga Jumat, tercatat ada penambahan 72 kasus sehingga total kasus positif menjadi 1.206.
Di Makassar, episentrum Covid-19 di Sulsel, ada penambahan 21 pasien positif pada Jumat ini. Sementara di Luwu Timur, kasus positif bertambah 44 orang. ”Dari 44 penambahan di Luwu Timur, sebanyak 22 orang adalah tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Lagaligo dan delapan orang dari PT Vale,” kata Ichsan. PT Vale adalah perusahaan pengolahan nikel di Luwu Timur.
Sebelumnya, pada 19 Mei 2020, seorang tenaga kesehatan di Puskesmas Mandai, Kabupaten Maros, juga meninggal dalam status pasien dalam pengawasan. Namun, hingga kini, belum ada keterangan resmi terkait dengan hasil pemeriksaan usap tenaga kesehatan itu, apakah positif atau negatif Covid-19.