Umat Muslim Papua Diimbau Gelar Shalat Id di Rumah
MUI Papua mengimbau umat Muslim di 28 kabupaten dan 1 kota di Papua untuk melaksanakan sholat Id di rumah saja. Hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang kini terus meningkat di Papua.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Majelis Ulama Indonesia mengimbau umat Muslim di Provinsi Papua agar melaksanakan shalat Id di rumah untuk mencegah Covid-19. Hal ini berdasarkan pantauan jumlah kasus Covid-19 di Papua yang terus bertambah setiap hari.
Hal ini disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Syaiful Islam Al Payage saat dihubungi dari Jayapura, Kamis (21/5/2020). Syaiful mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat dengan Pemerintah Provinsi Papua. Hasilnya memutuskan mengimbau umat Muslim Papua di 28 kabupaten dan 1 kota melaksanakan shalat Id di rumah saja.
MUI Papua juga meminta umat Muslim merayakan Idul Fitri tanpa melaksanakan pawai malam takbiran dan bersilaturahmi ke rumah warga. ”Kami berharap pemerintah daerah di 28 kabupaten dan 1 kota juga melaksanakan imbauan ini. Tujuannya untuk mencegah kasus positif di Tanah Papua terus bertambah,” kata Syaiful.
Ia pun meminta umat Muslim di Papua agar tidak bepergian antarkabupaten selama perayaan Idul Fitri. Sebab, Pemprov Papua telah menetapkan pembatasan sosial dengan melarang aktivitas warga di luar rumah pada pukul 14.00 hingga pukul 06.00 WIT.
”Kami meminta umat Muslim di Papua untuk memanfaatkan teknologi komunikasi melalui telepon seluler ataupun media untuk bersilaturahmi dengan kerabat saat Lebaran nanti,” ucap Syaiful.
Juru bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Papua, Silwanus Sumule, mengatakan, terjadi penambahan 23 kasus positif Covid-19. Penambahan kasus itu tersebar di Kota Jayapura (11 orang) dan Kabupaten Mimika (12 orang).
Kota Jayapura menjadi daerah dengan kasus positif Covid-19 tertinggi di Papua, yakni 210 orang. Sementara jumlah akumulasi kasus positif Covid-19 di Papua telah mencapai 538 orang, dengan rincian 394 orang dalam perawatan, 134 orang sembuh, dan 10 orang meninggal.
”Jumlah kasus positif dan kematian terus meningkat. Namun, kami bersyukur 18 pasien sembuh pada Kamis ini. Semoga seluruh tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 di Papua tetap semangat dan kondisinya sehat selalu,” kata Silwanus.
Ketua Harian Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Papua Welliam Manderi mengatakan, Pemprov Papua tidak akan melonggarkan pembatasan sosial seperti yang dilaksanakan di sejumlah daerah lain di Indonesia.
”Kami akan tetap melaksanakan pembatasan sosial yang diperluas dan diperketat. Pelabuhan dan bandara tetap ditutup untuk penumpang. Warga hanya boleh beraktivitas dari pukul 06.00 hingga pukul 14.00 WIT,” kata Welliam.