Jadi Kluster Penularan Baru, 509 Warga Desa Waru Sidoarjo Isolasi Mandiri
Puluhan warga Desa Waru, Sidoarjo, menjalani tes usap Covid-19, Selasa (19/5/2020). Wilayah ini menjadi kluster penularan baru Covid-19 di Sidoarjo. Sebanyak 509 warga desa tersebut kini menjalani isolasi mandiri.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI
Kepala Polresta Sidoarjo Komisaris Besar Sumardji memeriksa warga yang keluar dari lingkungan RW 012 Desa Waru, Sidoarjo, Senin (18/5/2020).
SIDOARJO, KOMPAS — Penularan Covid-19 di Desa Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, diantisipasi agar tidak semakin meluas. Puluhan warga menjalani tes usap tenggorok, Selasa (19/5/2020). Sejauh ini, 509 warga dari 158 keluarga menjalani isolasi mandiri.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, tes usap dilakukan pada 30 warga dari total 54 warga yang reaktif. Sebanyak 24 warga lain akan diuji usap pada Rabu ini. Hal itu karena jumlah warga yang harus ditangani untuk pemeriksaan uji usap ini cukup banyak.
”Uji usap merupakan prosedur pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apakah warga yang reaktif tersebut terkonfirmasi positif. Hasilnya masih harus menunggu beberapa hari lagi,” ujar Syaf.
Baru-baru ini, Dinkes Sidoarjo juga menyelesaikan uji usap terhadap 17 warga Desa Pepelegi, Kecamatan Waru, setelah hasil uji cepat mereka reaktif. Uji usap dilakukan dua hari berturut-turut dengan membawa warga yang reaktif ke rumah sakit rujukan.
Desa Waru merupakan kluster baru penyebaran Covid-19 di Jatim. Salah satu pusat penyebarannya berawal dari RW 012. Hingga saat ini, dua orang meninggal dan 15 warga terkonfirmasi positif Covid-19. Adapun 16 orang ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Di Desa Waru, secara keseluruhan ada 19 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Warga RW 012 Desa Waru mengantre di sentra pangan untuk mendapatkan pasokan bahan pokok agar mereka bisa menjalani isolasi mandiri dengan baik, Senin (18/5/2020).
Untuk melihat laju persebaran virus, 303 warga menjalani tes cepat pada Senin pagi, kemudian dilanjutkan malam harinya. Hasil tes cepat menunjukkan, 54 orang reaktif. Warga dengan hasil tes cepat reaktif inilah yang ditindaklanjuti dengan tes usap. Selama menunggu hasil tes usap, warga diminta isolasi mandiri di rumah masing-masing. Proses isolasi dilakukan dengan pengawasan ketat supaya warga patuh.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara rutin, seperti pengecekan suhu tubuh. Setiap warga dengan gejala klinis, seperti batuk, demam, dan sesak napas diminta langsung menghubungi perangkat desa dan petugas puskesmas agar segera ditangani. Penanganan sejak dini diharapkan memperbesar peluang kesembuhan warga yang terpapar Covid-19.
Setiap warga dengan gejala klinis, seperti batuk, demam, dan sesak napas, diminta langsung menghubungi perangkat desa dan petugas puskesmas agar segera ditangani.
Kepala Polresta Sidoarjo yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sidoarjo Komisaris Besar Sumardji mengatakan, jumlah warga yang menjalani isolasi 509 jiwa dari 158 keluarga. Mereka tinggal di lingkungan RW 012 Desa Waru. Setiap warga yang menjalani isolasi, rumahnya ditandai dengan stiker.
”Warga terus diimbau untuk taat menjalankan isolasi mandiri. Mereka diharapkan bergotong royong menanggulangi Covid-19 ini agar tidak semakin menyebar luas,” kata Sumardji.
Untuk mengawasi warga yang menjalani isolasi mandiri, Polresta Sidoarjo, Kodim 0816 Sidoarjo dan sukarelawan desa mendirikan posko pemeriksaan di pintu masuk permukiman. Setiap warga yang keluar wajib membawa surat keterangan dari RT dan RW serta menjalani pemeriksaan kesehatan dengan hasil negatif.
Warga RW 012 Desa Waru mengantre di sentra pangan untuk mendapatkan pasokan bahan pokok agar mereka bisa menjalani isolasi mandiri dengan baik, Senin (18/5/2020)
Di dekat posko pemeriksaan, juga telah disediakan sentra pangan yang menyediakan aneka kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, gula, mi instan, hingga sayuran. Semula, pengadaan barang dilakukan Polresta Sidoarjo. Namun, masyarakat umum juga diperbolehkan membantu pengadaan kebutuhan bahan pokok.
Ketua RW 012 Desa Waru Mujiono mengatakan, selain penduduk, di lingkungannya juga banyak terdapat warga pendatang yang mengontrak rumah atau indekos. Mereka adalah para pekerja yang bekerja di Surabaya dan Sidoarjo. Ada juga mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan.
Hingga saat ini, warga belum bisa memastikan asal mula penyebaran virus korona baru di wilayah tersebut. Namun, informasi yang berkembang, virus menyebar setelah banyak warga mengikuti tahlilan di rumah warga yang meninggal. Acara itu sempat digelar selama dua hari dan baru pada hari ketiga dihentikan aparat kepolisian.
Terkait kluster baru di Kecamatan Waru, Puskesmas Waru menerima bantuan sebuah mobil jenazah dari Pemkab Sidoarjo. Hal itu untuk mengoptimalkan pelayanan masyarakat terkait pemulasaran jenazah dan mencegah penyebaran penyakit. Sebelumnya, puskesmas menggunakan ambulans untuk orang sakit saat mengurus jenazah.
Dinkes Sidoarjo mencatat, jumlah warga terpapar Covid-19 terus meningkat. Hingga Selasa sore, jumlah kasus terkonfirmasi positif menembus angka 327 orang, sebanyak 19 di antaranya sembuh dan 33 lainnya meninggal. Tingkat kesembuhan Covid-19 di Sidoarjo terendah dibandingkan Surabaya dan rata-rata Provinsi Jatim. Sebaliknya, tingkat kematiannya tinggi.
Jumlah PDP menembus angka 976 orang, sedangkan jumlah ODP 329 orang. Jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Sidoarjo menempati urutan kedua terbanyak di Jatim setelah Kota Surabaya. Untuk menekan laju sebaran virus, sudah diterapkan pembatasan sosial berskala besar sejak 28 April hingga Lebaran.