Ikan dan Minyak Kayu Putih, ”Amunisi” Maluku Melawan Virus Korona
Ikan dan minyak kayu putih yang kaya di alam Maluku dapat menjadi amunisi dalam mengatasi virus korona baru penyebab Covid-19.
Hingga Senin (18/5/2020), jumlah kasus positif Covid-19 yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku sebanyak 109. Dalam satu pekan terakhir ini terjadi kenaikan lebih dari 200 persen, dan berpeluang naik lagi mengingat banyak orang berdasarkan rapid test (tes cepat) menunjukkan hasil reaktif. Saat ini mereka masih menunggu uji swab.
Ironisnya, banyak masyarakat belum disiplin menjalankan protokol kesehatan, yakni tidak menggunakan alat pelindung diri dan tidak jaga jarak antarorang minimal 1,5 meter. Ada yang memang belum paham betul tentang protokol kesehatan, tetapi ada pula yangg memang bandel.
Di saat bersamaan, RSUD dr Haulussy Ambon ditutup selama 14 hari lantaran sejumlah tenaga kesehatan terinfeksi Covid-19. Selasa ini, penutupan telah memasuki pekan kedua. Ditutupnya rumah sakit itu membuat goyahnya pertahanan akhir 1,8 juta jiwa penduduk Maluku. Hari-hari ke depan ini akan semakin mencemaskan.
Berikut kutipan wawacara Kompas dengan dokter Sofyan S Umarella SpPD FINASIM, spesialis penyakit dalam, terkait apa saja yang perlu dilakukan masyarakat Maluku di tengah pandemi Covid-19 ini.
Bagaimana pandangan Anda melihat kasus Covid-19 di Maluku?
Kasus Covid-19 di Maluku sampai sejauh ini mengalami peningkatan jumlah yg sangat serius. Itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama, masyarakat, yaitu kesadaran masyarakat serta psikologi masyarakat tentang wabah dan bahayanya virus ini.
Yang kedua, faktor pemerintah, yaitu pemerintah memiliki beberapa celah besar dalam deteksi dini infeksi dan juga kelemahan kebijakan struktural. Faktor yang ketiga ialah sumber daya manusia serta sarana dan prasarana penunjang yang meliputi kemampuan pencegahan penyakit, diagnostik penyakit, serta alat pelindung diri.
Kami para dokter dan tenaga medis seperti menyiram air ke api atau mengobati penyakit (api), tetapi masyarakat, bahkan kebijakan pemerintah, bisa seperti menyiram minyak tanah ke api. Masyarakat tidak mengindahkan social distancing serta kebijakan pemerintah yang masih membuka tempat keramaian dan jalur potensi penularan. Akibatnya, penyakit ini akan lama dipadamkan atau disembuhkan.
Apa saja yang harus dilakukan masyarakat terutama dalam menjaga imunitas?
Pertama, menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kebersihan bukan hanya bagian dari iman, tetapi juga pintu gerbang menuju sehat. Artinya, dengan menjaga kebersihan, Anda tidak memberikan kesempatan pada virus untuk memasuki tubuh. Cara yang paling mudah dengan membiasakan diri mencuci tangan, baik sebelum dan setelah makan, setelah batuk, bersin, membuang sampah, dan mencegah kebiasaan minum minuman beralkohol dan merokok.
Kedua, olahraga secara rutin. Saat olahraga, tubuh akan dibanjiri endorfin, zat kimia pengangkat suasana hati sekaligus penghilang rasa sakit yang 30 kali lebih kuat daripada morfin. Sebagai obat penenang, olahraga juga akan menekan hormom kortison, zat penyebab stres yang mana dapat menurunkan imunitas.
Ketiga, tidur yang cukup, yaitu sekitar 8 jam setiap hari. Selama tidur, tubuh memperbaiki diri secara mandiri dan autolisis atau menghancurkan sel-sel mati dan menghasilkan limfosit atau zat antiradang yang berfungsi melawan infeksi.
Keempat, mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang dan mengonsumsi makanan sehat, seperti buah daging tanpa lemak dan sayur untuk membantu menjaga imunitas tubuh. Juga, beberapa vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, seperti vitamin B, C, dan E serta mineral seperti zinc dan zat besi.
Kelima, menyediakan suplemen. Walaupun bukan suatu keharusan, suplemen dapat memenuhi kebutuhan mikro nutrisi dalam tubuh. Intinya, karena penyakit ini belum ada obatnya, pengobatan penyakit adalah mencegah penularan sebagai ”mata air”, sedangkan pemberian obat hanya sebagai ”kaki air”. Tidak begitu efektif kalau mata air tetap kotor dan tetap menularkan.
Apa kelebihan sumber daya di Maluku yang bisa menjadi kekuatan imunitas masyarakat?
Pertama, Maluku sebagai lumbung ikan. Ikan dapat dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena zat gizi pada ikan mengandung protein tinggi, lemak omega 3, asam lemak tak jenuh, vitamin A, D, B6, B12, serta mineral yang semuanya sangat dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh. Konsumsi ikan secara rutin membuat daya tahan tubuh meningkat.
Kedua, minyak kayu putih. Pulau Buru di Maluku merupakan lumbung minyak kayu putih. Berdasarkan penelitian, terdapat senyawa 1,8 sineol yang berpotensi menghambat replikasi virus atau pertumbuhan virus, dan memiliki kemampuan antiradang serta kemampuan antioksidan.
Selain itu, kemampuan proteksi virus melalui pelemahan respons radang pada paru-paru. Minyak kayu putih secara tradisional dikonsumsi dalam bentuk infused water (tetesan minyak dilarutkan dalam air) atau minyak kayu putih murni dalam kadar yang rendah.
Minyak kayu putih dalam konsentrasi tinggi dikhawatirkan dapat berbahaya bila dikonsumsi. Bisa juga lewat pemakaian sauna secara tradisional yang kita kenal dengan ”baukup” dengan menaruh cairan minyak kayu putih dalam air panas.
Kalau sudah terpapar, apa saja yang harus dilakukan?
Secara umum, diagnostik postif Covid-19 dibagi menjadi tiga kelompok, yakni kelompok asimtomatis atau tanpa gejala, kelompok orang sakit ringan, dan kelompok orang sakit berat. Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah amati kondisi Anda. Anda sendiri yang bisa menentukan masuk ke dalam kelompok mana.
Jika terdiagnosis positif tetapi tidak menampakan gejala apa pun, artinya Anda memiliki sistim imun yang kuat. Virus tidak mampu menginfeksi jaringan dan membuatmu jatuh sakit. Namun, perlu digarisbawahi bahwa Anda tetap membawa virus tersebut dan bisa menularkan kepada orang lain di sekitar. Anda harus mengisolasi diri.
Jika termasuk dalam kelompok sakit ringan berupa gejala demam lemas, batuk kering, hidung berair, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, atau diare, Anda wajib memakai masker. Selanjutnya, memperbanyak nutrisi yang sehat, berjemur selama 15 menit antara pukul 11.00 sampai jam 14.00, dan juga mengonsumsi obat yang direkomendasikan oleh dokter. Kelompok dengan sakit berat wajib mengikuti petunjuk dari semua petugas kesehatan dan jangan melanggar apa pun agar bisa ditangani dengan baik.
Jangan panik karena pada dasarnya infeksi virus korona adalah penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya selama daya tahan tubuh penderita dalam kondisi baik. Penting untuk memperbanyak asupan air putih makan makanan yang bergizi, dan istirahat yang baik.
Apa pesan Anda bagi masyarakat yang kini sangat cemas?
Covid-19 bukanlah akhir dunia meski pandemi ini telah menelan banyak korban. Kemungkinan untuk sembuh pun tergolong sangat besar. Jika seseorang terinfeksi virus dan mempunyai daya tahan tubuh yang kuat sehingga tidak timbul gejala, skornya 1:1 (sistem kekebalan tubuh:virus). Jika daya tahan tubuh kita kalah dan virus membuat gejala semakin berat, skornya 1:2. Sementara itu, jika kita bisa sembuh dari virus, maka skornya 2:1.
Pada dasarnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Penanganan virus ini tidak cukup dengan mengandalkan dokter dan tenaga medis, tetapi yang paling utama adalah kebijakan pemerintah, kesadaran masyarakat, serta kesiapan prasarana dan sarana medis.
Yang terpenting, memperkuat imunitas agar mampu membasmi virus korona dari tubuh kemudian berdoa dan yakin Tuhan menguji tidak melebihi batas kemampuan umat-Nya.