Urai Keramaian Saat Pandemi Covid-19, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Purwokerto
Pemerintah Kabupaten Banyumas menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi potensi keramaian di tengah pandemi Covid-19. Dibutuhkan sosialisasi yang tepat karena langkah itu dinilai merepotkan masyarakat.
Oleh
Wilibrordus Megandika Wicaksono
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Banyumas menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi potensi keramaian di tengah pandemi Covid-19. Dibutuhkan sosialisasi yang tepat karena langkah itu dinilai merepotkan masyarakat.
Di Banyumas kini ada 59 orang positif Covid-19. Dari jumlah itu, 34 orang dirawat, 22 orang sembuh, dan 3 orang meninggal. Jumlah itu meningkat dibandingkan 9 Mei lalu yang sebanyak 48 orang positif.
”Mulai hari ini, Jalan Jenderal Soedirman, mulai dari pertigaan timur Pasar Wage mengarah ke alun-alun sampai ke Makodim, dijadikan satu arah dari timur ke barat,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein melalui video yang diunggah di akun media sosialnya, di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (18/5/2020).
Husein menyampaikan, untuk Jalan Jenderal Gatot Subroto, pemberlakuan satu jalur dimulai sejak Pasar Manis hingga Pertigaan MT Haryono. ”Itu satu arah dari barat ke timur,” tutur Husein.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie menambahkan, penerapan dua jalur di kedua jalan protokol itu sudah berlangsung sejak 11 tahun. Oleh karena itu, langkah penyesuaian diperlukan untuk mencegah kemacetan lalu intas saat pandemi Covid-19.
”Karena ada pertimbangan macet dan keselamatan pengendara, mulai hari ini akan diberlakukan sistem satu arah di Jalan Jenderal Soedirman dan Gatot Subroto,” papar Agus.
Agus menyebutkan, pemberlakuan sistem satu arah itu dilaksanakan selama 24 jam tanpa terkecuali. Akibatnya, ada sejumlah penyesuaian pada rute jalur bus Transjateng, angkutan kota, serta pengoperasian lampu pengatur lalu lintas.
”Tentunya akan diawali dengan sosialisasi di lapangan agar masyarakat mengetahui perubahan ini,” tutur Agus.
Karena ada pertimbangan macet dan keselamatan pengendara, mulai hari ini akan diberlakukan sistem satu arah di Jalan Jenderal Soedirman dan Gatot Subroto
Dari pantauan Kompas, sejumlah petugas dari dinas perhubungan dan kepolisian berjaga di sejumlah ruas jalan. Pembatas jalan pun dipasang untuk menghalau pengendara yang melaju dari arah berlawanan. Selain menerapkan rekayasa lalu lintas, untuk mengurangi kerumunan dan keramaian warga, pemerintah setempat sudah menutup jalan protokol antara pukul 20.00-06.00.
Sejumlah warga keberatan jika sistem satu arah diterapkan di Purwokerto. ”Selama ini tidak diberlakukan satu arah pun tidak terjadi kemacetan. Kalaupun memang harus diberlakukan, minimal harus dilakukan sosialisasi terlebih dahulu sehingga masyarakat tidak kebingungan,” tutur Bramasto (38), warga asal Sokaraja, Banyumas.
Atik Maria (33), warga Purwokerto Selatan, kesulitan jika harus mengikuti sistem satu arah. ”Kalau dari Jalan Jenderal Soedirman menuju Jalan Gatot Subroto, tempat saya bekerja, sekarang hanya bisa lewat Jalan Ragasemangsang. Kalau pagi berangkat, sekolah di sana ramai sekali banyak mobil mengantar anak sekolah,” tutur Atik.