Hasil Reaktif Melonjak, Penularan di Desa Waru Sidoarjo Ditelusuri
Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo masih menelusuri peningkatan kasus penularan virus korona baru di Desa Waru, Sidoarjo, Jawa Timur. Tercatat, 19 warga positif Covid-19 dan lebih dari 44 reaktif tes cepat.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI
Warga RW 012 Desa Waru mengantre di sentra pangan untuk mendapatkan pasokan bahan pokok agar mereka bisa menjalani isolasi mandiri dengan baik, Senin (18/5/2020).
SIDOARJO, KOMPAS — Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo masih menelusuri peningkatan signifikan kasus penularan virus korona baru di Desa Waru, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur. Sejauh ini tercatat 19 warga positif Covid-19 dan 59 lainnya reaktif tes cepat.
Pusat penularan berasal dari lingkungan RW 018 Desa Waru. Dari hasil uji cepat Covid-19 yang digelar Puskemas Waru pada Senin (18/5/2020) diperoleh hasil 44 warga reaktif. Jumlah ini meningkat dibanding saat uji cepat pekan lalu, hanya 15 orang yang reaktif.
Berdasarkan data Dinkes Sidoarjo, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Desa Waru saat ini 19 orang dan satu orang meninggal. Lalu terdapat 13 pasien dalam pengawasan (PDP) dan tujuh orang dalam pemantauan (ODP).
Kepala Polresta Sidoarjo Kombes Sumardji mengatakan, pihaknya masih menelusuri asal mula merebaknya kasus Covid-19 di Desa Waru. Informasi yang berkembang di masyarakat sangat dinamis. Salah satunya terkait pemulasaraan jenazah terduga Covid-19 yang tidak sesuai protokol kesehatan diikuti kegiatan tahlilan yang melibatkan warga.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Sumardji memeriksa warga yang keluar dari lingkungan RW 012 Desa Waru, Sidoarjo, Senin (18/5/2020).
”Saat ini Gugus Tugas fokus pada penanganan warga yang terpapar Covid-19 dan upaya untuk mencegah supaya sebarannya tidak semakin meluas,” ujar Sumardji di lokasi.
Untuk membendung penularan di Desa Waru, Gugus Tugas Covid-19 Sidoarjo telah berupaya menggencarkan uji cepat Covid-19 secara massal, melakukan isolasi mandiri warga yang terpapar, mendirikan titik pemeriksaan untuk mengendalikan mobilitas warga, hingga membangun sentra pangan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Pantauan Kompas, sejumlah anggota Polresta Sidoarjo dan Kodim 0816 Sidoarjo berjaga di pintu gang yang menjadi akses masuk ke RT 12. Petugas memastikan warga mematuhi anjuran isolasi mandiri sebagai upaya mencegah penyebaran virus. Mereka memeriksa setiap orang yang keluar gang.
Warga yang keluar rumah tidak hanya diwajibkan membawa surat keterangan dari RT atau RW, tetapi juga harus menjalani pemeriksaan kesehatan.
Warga yang keluar rumah tidak hanya diwajibkan membawa surat keterangan dari RT atau RW, tetapi juga harus menjalani pemeriksaan kesehatan. Setidaknya, yang bersangkutan sudah menjalani uji cepat Covid-19 dan hasilnya harus menunjukkan nonreaktif.
Di ujung gang juga didirikan sentra pangan yang menyediakan bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, mi instan, sayuran, dan kudapan. Untuk mendapatkan bahan pokok tersebut, warga harus menunjukkan kupon yang dibagikan pengurus RW. Pendatang yang tinggal di sana baik warga yang mengontrak maupun indekos juga mendapat alokasi bantuan.
Informasi Tertutup
Ketua RW 012 Desa Waru Mujiono mengatakan, terdapat 509 warga yang tinggal di tiga RT. Meski demikian, dia mengeluhkan Dinkes Sidoarjo tidak menyampaikan data warga yang terkonfirmasi positif serta berstatus PDP dan ODP. Akibatnya, pengurus RT/RW kesulitan membantu mengawasi dan memberikan bantuan kepada keluarga yang terpapar Covid-19.
Mengenai kemungkinan penyebaran virus korona baru, Mujiono bercerita, salah satu warganya meninggal pada 25 Maret dengan diagnosis sakit jantung. Warga yang meninggal itu dirawat di rumah sakit dan saat meninggal, pihak rumah sakit tidak memperlakukan sesuai protokol Covid-19.
Pihak keluarga juga mengundang warga pada acara tahlilan. Jumlah warga yang datang cukup banyak, bahkan termasuk keluarga almarhum dari luar daerah, seperti Surabaya. Meski demikian, dia juga tak bisa memastikan apakah hal itu yang menyebabkan masifnya penularan Covid-19 di desanya.
”Tiba-tiba sudah banyak warga yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Saat dilakukan uji cepat dua pekan lalu, hasilnya juga banyak yang positif (reaktif),” kata Mujiono.
Warga RW 012 Desa Waru mengantre di sentra pangan untuk mendapatkan pasokan bahan pokok agar mereka bisa menjalani isolasi mandiri dengan baik, Senin (18/5/2020).
Menurut Mujiono, pemerintah perlu membuka data warga yang terkonfirmasi positif supaya mereka bisa dijaga dan didukung untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Hal itu penting supaya isolasi mandiri berjalan maksimal. Dengan menutup informasi, potensi penyebaran justru kian tinggi karena warga merasa sehat sehingga mereka bebas berinteraksi bahkan memiliki mobilitas tinggi.
Kecamatan Waru merupakan zona merah di Sidoarjo karena berbatasan dengan Surabaya. Jumlah kasus terkonfirmasi positif di kecamatan ini mencapai 68 orang atau tertinggi di Sidoarjo. Adapun Sidoarjo merupakan kabupaten dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif terbesar kedua di Jatim setelah Surabaya.
Total kasus terkonfirmasi positif di Sidoarjo mencapai 285 orang, 17 di antaranya sembuh dan 31 meninggal. Tingkat kesembuhan terkonfirmasi Covid-19 terendah dibanding Surabaya dan Provinsi Jatim. Sebaliknya, tingkat kematiannya tinggi.