Lonjakan Kasus Positif Covid-19 Terjadi Lagi di Jawa Timur
Jawa Timur kembali mengalami penambahan lebih dari 100 warga positif Covid-19 dalam sehari. Pemicunya diklaim hasil uji cepat massal yang dilakukan untuk memetakan penyebaran penyakit yang dipicu virus korona jenis baru.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Jawa Timur kembali mengalami penambahan lebih dari 100 warga positif Covid-19 dalam sehari. Pemicunya diklaim adalah hasil uji cepat massal yang dilakukan untuk memetakan penyebaran penyakit yang dipicu virus korona jenis baru itu.
Menurut laman resmi http://infocovid19.jatimprov.go.id/ yang dikelola Satuan Tugas Covid-19 Jawa Timur, situasi wabah virus korona pada Minggu (17/5/2020) malam telah menjangkiti 2.141 warga. Sebanyak 211 jiwa meninggal, 1.593 pasien dirawat, dan 337 orang sembuh.
Catatan Kompas, sejak pengumuman kasus pertama warga Jatim positif terjangkit Covid-19 pada Selasa (17/3/2020) yang menimpa 6 warga Surabaya dan 2 warga Malang, setidaknya telah terjadi lima kali penambahan lebih dari 100 orang terjangkit dalam sehari sampai saat ini. Satu lonjakan terjadi pada April dan empat lonjakan terjadi dalam semester bulan ini.
Lonjakan kasus berkisar dalam kurun 115-167 orang dalam sehari. Lonjakan terendah atau 115 orang sehari terjadi pada Senin (11/5/2020) ke Selasa (12/5/2020). Penambahan tertinggi sementara ini atau 167 orang sehari terjadi pada Jumat (15/5/2020) ke Sabtu (16/7/2020).
Surabaya, ibu kota Jatim, tetap menjadi episentrum atau wilayah dengan kondisi terparah. Saat ini, ada 1.059 warga positif Covid-19. Sebanyak 122 meninggal dunia, 803 pasien dirawat, dan 134 orang sembuh. Berikutnya, ada Kabupaten Sidoarjo, di selatan Surabaya, dengan 285 warga positif. Sebanyak 31 orang meninggal, 237 pasien dirawat, dan 17 orang sembuh.
Saat ini, Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik di sisi barat Surabaya sedang dalam masa pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB tahap kedua. Tahap pertama 27-11 Mei 2020 telah berlangsung dan diperpanjang kurun 12-25 Mei 2020 atau berakhir bertepatan dengan Lebaran.
Tambah ruangan
Ketua Gugus Kuratif di Satgas Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan, penambahan jumlah kasus yang tinggi terutama disumbang dari upaya tim terpadu tingkat kabupaten/kota dan provinsi melaksanakan tes cepat. Uji kilat ini terutama ditempuh di lokasi-lokasi yang terindikasi sebagai gugus penularan, antara lain pabrik dan pasar.
Joni, Direktur RSUD dr Soetomo, Surabaya, mengatakan, peningkatan jumlah pasien diantisipasi dengan menambah daya tampung fasilitas kesehatan. Saat ini, sarana isolasi di 99 RS rujukan di Jatim mencapai 3.276 tempat tidur.
”Sarana isolasi untuk penanganan pasien akan terus tambah karena sedang dibangun rumah sakit darurat di Surabaya dan Malang,” kata Joni.
Untuk penanganan 1.593 pasien dirawat sampai saat ini, jumlah sarana isolasi di seluruh RS rujukan memang memadai. Namun, seluruh sarana itu tidak bisa untuk menampung warga yang terindikasi terjangkit dengan status pasien masih dalam pengawasan yang berjumlah 2.304 orang. Terbuka kemungkinan, pasien ini bisa berstatus positif sehingga harus mendapat perawatan intensif.
Sarana isolasi untuk penanganan pasien akan terus tambah karena sedang dibangun rumah sakit darurat di Surabaya dan Malang.
Ketua Gugus Tracing Satgas Covid-19 Jatim Kohar Hari Santoso menambahkan, situasi wabah memang belum mereda. Grafik belum memperlihatkan situasi membaik meski ada sebagian wilayah, yakni Surabaya Raya dan Malang Raya, yang sedang melaksanakan PSBB
Jumlah gugus atau kluster penularan terus bertambah. Saat pekan pertama, baru ada 5 kluster dan kini sudah 76 kluster. Semua kabupaten/kota di Jatim yang berjumlah 38 wilayah sudah ditemukan ada warga positif Covid-19.