Tes Cepat Covid-19, Sebanyak 49 Pekerja Pabrik Rokok di Pasuruan Reaktif
Sebanyak 49 karyawan perusahaan rokok di Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dinyatakan reaktif dalam tes cepat Covid-19 awal pekan ini. Pemkab Pasuruan, Jawa Timur, pun melacak pergerakan penularan virus.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
PASURUAN, KOMPAS — Sebanyak 49 karyawan perusahaan rokok di Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dinyatakan reaktif dalam tes cepat Covid-19 awal pekan ini. Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, saat ini menelusuri rekam jejak dan mencari pihak yang berkontak dengan mereka.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan Syaifudin Ahmad mengatakan, sebanyak 49 orang tersebut terdiri dari 3 orang karyawan (1 laki-laki dan 2 perempuan) yang mengikuti tes cepat oleh petugas Puskesmas Purwosari pada 6 Mei 2020, dan 46 karyawan lainnya merupakan hasil tes mandiri yang digelar oleh perusahaan terhadap 810 karyawannya pada 10 Mei 2020.
”Usai keluar hasil rapid test-nya reaktif, sebanyak 49 karyawan tersebut diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Hal itu dilakukan lantaran mereka terdeteksi positif tes cepat tanpa gejala alias OTG (orang tanpa gejala),” kata Syaifudin dalam keterangan persnya di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Jumat (15/5/2020).
Stasiun KA Pasuruan. Salah satu bangunan bersejarah di Kota Pasuruan, Jawa Timur. Covid-19 diduga menjangkiti karyawan salah satu pabrik rokok di Kota ini.
Untuk memastikan proses isolasi mandiri berjalan benar, Syaifudin mengatakan, petugas puskesmas diminta untuk terus mengawasi keseharian seluruh karyawan tersebut.
”Selama isolasi mandiri, semua karyawan diberikan bantuan, seperti hand sanitizer dan masker. Dari Gugus Tugas Desa atau kecamatan juga ikut membantu dalam hal paket sembako,” katanya.
Lebih lanjut, Syaifudin menambahkan, dari 49 karyawan positif tes cepat tersebut, 7 di antaranya masuk prioritas untuk direncanakan masuk rumah sakit (MRS). Karena IgG (immunoglobulin) G dan IgM (immunoglobulin) M yang merupakan bentuk dari antibodi atau bagian dari sistem kekebalan tubuhnya mendeteksi adanya virus di dalam tubuh karyawan tersebut.
”Dari 49 orang itu, ada 7 orang yang 90 persennya menuju positif Covid-19. Tujuh orang ini kami swab, dan hasilnya menunggu,” kata Syaifudin menambahkan.
Saat tubuh merasa bahwa ada infeksi yang akan terjadi, Syaifudin menjelaskan, kadar IgM di tubuh akan meningkat sebagai persiapan melawan virus atau bakteri. ”Lalu, setelah beberapa saat, kadar IgM akan mulai menurun, digantikan oleh IgG yang akan melindungi tubuh dalam jangka waktu lebih lama. Nah, dari hasil pemeriksaan, hasilnya 90 persen menuju positif Covid-19,” ujar pria yang juga menjabat Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan itu.
DOKUMENTASI GUGUS TUGAS COVID-19 KABUPATEN PASURUAN
Syaifudin Ahmad, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan
Dengan banyaknya karyawan yang berstatus positif rapid, Syaifudin menyampaikan bahwa perusahaan tersebut langsung meliburkan seluruh karyawannya mulai 11-26 Mei 2020. Diharapkan, selama diliburkan, seluruh karyawan diminta untuk tetap berada di rumah dan melaksanakan seluruh anjuran pemerintah.
”Harus di rumah saja. Khususnya yang hasil rapid-nya reaktif. Harus betul-betul bisa menjaga kesehatannya dengan baik. Jangan stres, apalagi panik. Lebih mengatur pola makan dan gaya hidup, Sering cuci tangan pakai sabun, memakai masker, jaga jarak, dan tidak keluar. Begitu pula tujuh karyawan prioritas yang dalam waktu dekat akan dirawat oleh petugas kesehatan,” ucapnya.
Dari hasil tracing, kasus ini diduga berasal dari kluster Prigen, di mana sebelumnya pernah ada pasien Covid-19 asal Prigen yang berkontak dengan karyawan.
Kasus ini bermula pada 20 April 2020 lalu saat seorang karyawannya bernama IF sakit batuk, demam, dan disertai sesak napas. Ia kemudian dirujuk ke RSUD Bangil, dan selanjutnya pada minggu pertama Mei diketahui positif Covid-19. Rekan kerja yang selalu duduk bersebelahan dengan IF selama pulang dan pergi naik angkutan perusahaan itu juga diketahui positif. Sejak itu, perusahaan melakukan tes cepat secara mandiri.
”Perlu diketahui, ini bukan kluster baru dari perusahaan. Dari hasil tracing, kasus ini diduga berasal dari kluster Prigen, di mana sebelumnya pernah ada pasien Covid-19 asal Prigen yang berkontak dengan karyawan,” kata Syaifudin.
Kepala Kepolisian Resor Pasuruan Ajun Komisaris Besar Rofiq Ripto Himawan mengimbau agar masyarakat tidak panik menghadapi situasi tersebut. ”Yang harus dilakukan adalah agar masyarakat semakin disiplin untuk tetap tinggal di rumah dan mematuhi protokol kesehatan jika harus keluar rumah. Jika semua disiplin, diharapkan kasus Covid-19 ini akan bisa ditekan dan tidak menyebar ke mana-mana,” katanya.
Rofiq mengatakan, polisi sudah menyebar hingga ke desa-desa sebagai bagian dari gugur tugas Covid-19 Kabupaten Pasuruan. Oleh karena itu, jika ada hal terkait Covid-19, bisa ditanyakan langsung kepada mereka.