Riwayat Penumpang KM Dorolonda di Sultra Wajib Ditelusuri
Riwayat ratusan penumpang KM Dorolonda yang turun di Baubau, Sulawesi Tenggara, mendesak ditelusuri. Sebab, 44 penumpang di antaranya dinyatakan positif Covid-19 dan menyebarkan ke puluhan orang kontak terdekat.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Riwayat ratusan penumpang KM Dorolonda yang turun di Baubau, Sulawesi Tenggara, mendesak ditelusuri. Sebab, 44 penumpang di antaranya dinyatakan positif Covid-19 dan menyebarkan ke puluhan orang kontak terdekat. Pemerintah daerah harus menelusuri dan melakukan pengujian spesimen.
Sebanyak 34 warga Bombana, Sultra, yang juga penumpang KM Dorolonda telah dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (13/5/2020). Sebelumnya, empat penumpang telah dinyatakan positif. Para penumpang ini telah membuat 22 orang kontak erat juga dinyatakan positif. Selain di Bombana, 6 warga Wakatobi yang juga menumpang kapal ini dinyatakan positif.
KM Dorolonda merupakan kapal muatan penumpang PT Pelni dengan trayek Jakarta-Surabaya-Makassar-Baubau-Namlea-Ambon-Ternate-Bitung dan sebaliknya. Pertengahan April, 3 penumpang dan 19 anak buah kapal (ABK) terindikasi positif Covid-19 saat diperiksa di pelabuhan Ternate.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bombana Heryanto menuturkan, total warga Bombana kluster KM Dorolonda 61 orang. Selain itu, ada tiga orang yang merupakan kluster Magetan yang merupakan santri salah satu pesantren yang juga pulang kampung.
”Keduanya ini kluster pulang kampung, tapi yang terbanyak dari KM Dorolonda. Semuanya dalam kondisi sehat dan saat ini dalam karantina di rusunawa yang telah kami siapkan,” kata Heryanto, Kamis (14/5/2020), dihubungi dari Kendari.
Penelusuran kontak erat, sambung Heryanto, terus dilakukan. Saat ini, ditemukan 80 kontak erat lainnya dan akan segera diambil spesimen untuk dilakukan uji laboratorium.
Menurut Heryanto, penumpang KM Dorolonda ini tiba di Baubau pada Selasa (7/4/2020). Menumpang kapal, 38 warga tiba di Bombana di hari selanjutnya. Tim yang telah berjaga di pelabuhan mendata lengkap nama dan alamat penumpang. Tes cepat juga sempat dilakukan.
”Ada empat yang reaktif Covid-19. Kami lalu ambil spesimen dan setelah keluar memang dinyatakan positif. Akhirnya, kami lalu berkesimpulan untuk mengambil sampel semua penumpang, termasuk keluarga dekat. Kemarin sudah keluar hasilnya dan kami kaget semua,” ujarnya.
Meski demikian, Heryanto menambahkan, kasus kluster KM Dorolonda di Bombana ini hanya sebagian kecil dari total penumpang. Sebab, jumlah penumpang yang turun di Baubau berjumlah ratusan orang.
Ada empat yang reaktif Covid-19. Kami lalu ambil spesimen dan setelah keluar memang dinyatakan positif. Akhirnya, kami berkesimpulan untuk mengambil sampel ke semua penumpang, termasuk keluarga dekat. Kemarin sudah keluar hasilnya dan kami kaget semua.
Data Pelni Baubau, KM Dorolonda tercatat dua kali menurunkan penumpang di Baubau. Pada 7 April, kapal yang berangkat dari Namlea ini menurunkan 523 penumpang di Baubau. Sementara pada 17 April, saat kapal dari Makassar menuju ke timur Indonesia ini menurunkan 82 orang.
General Manager PT Pelni Baubau Ahmad Sadikin mengatakan, total penumpang yang turun di Baubau dari dua keberangkatan ini 605 orang. Sebanyak 44 orang di antaranya dinyatakan positif Covid-19.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Baubau Roni Muchtar menyampaikan, penelusuran ulang penumpang KM Dorolonda terus dilakukan, termasuk riwayat kontak penumpang. Saat ini, tercatat hanya ada 18 penumpang yang berdomisili di Baubau. Penumpang lain ada di sejumlah daerah, termasuk di Buton, Buton Selatan, Bombana, Wakatobi, dan daerah lain.
Menurut Roni, hal ini menjadi perhatian khusus karena dikhawatirkan akan menjadi kluster besar baru. ”Ini datanya disesuaikan dulu karena yang tercatat itu sesuai NIK. Akan didata dan dicari di lapangan. Waktu itu tidak diuji cepat karena di awal-awal dulu alat uji cepat itu terbatas. Jadi, hanya mengandalkan protokol kesehatan yang ada,” ucapnya.
Kasus kluster KM Dorolonda ini membuat peningkatan kasus di Sultra melejit. Hingga Kamis sore, kasus positif Covid-19 tercatat 167 kasus. Lonjakan kasus terjadi pada Rabu ketika hasil uji spesimen penumpang KM Dorolonda keluar.
Rabiul Awal, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sultra, menyampaikan, kasus positif bertambah satu di Bombana. Kasus positif ini masih merupakan kluster KM Dorolonda. ”Semuanya sedang ditelusuri agar segera bisa ditangani dan dilakukan pengujian,” tuturnya.