Sebanyak 91 pedagang dan pembeli di Pasar Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjalani tes cepat Covid-19.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Lebih dari 130 pedagang dan pembeli di Pasar Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (13/5/2020), diperiksa kesehatannya oleh petugas kesehatan. Dari jumlah tersebut, 91 orang di antaranya berlanjut dengan tes cepat di lokasi, yang semuanya menunjukkan hasil nonreaktif.
Petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang bersama Forum Musyawarah Pimpinan Kecamatan Karangploso melakukan pemeriksaan kesehatan secara acak kepada pedagang dan pembeli di pasar sayur lebih dulu. Di tempat ini ada 71 pedagang dan pembeli yang dicek suhu tubuhnya. Dari jumlah itu, 50 orang berlanjut dengan rapid test (tes cepat).
Setelah itu, giliran pedagang dan pembeli di pasar semimodern, yang berlokasi di sebelah pasar sayur. Di tempat ini, ada 68 pedagang dan pembeli yang dicek suhu tubuhnya. Dari jumlah itu, 41 orang di antaranya menjalani tes cepat.
”Semua yang suhu tubuhnya 37 derajat celsius atau lebih diarahkan untuk rapid test. Alhamdulillah, hasilnya semua nonreaktif,” ujar Camat Karangploso sekaligus Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Karangploso Dyah Ekawati N.
Pasar Karangploso merupakan salah satu pasar terbesar di Kabupaten Malang. Menurut Dyah, di tempat ini banyak pedagang dari luar daerah datang, mulai dari Pujon (Kabupaten Malang) sebagai daerah penghasil sayuran dan buah-buahan sampai pedagang dari Surabaya.
Melalui pemeriksaan kesehatan dan tes cepat, diharapkan bisa mendeteksi lebih dini potensi penyebaran Covid-19. Sebagai tindakan preventif, menurut rencana pemeriksaan serupa akan dilakukan dua pekan lagi.
”Selain itu, tiap dua hari sekali akan ada inspeksi mendadak terhadap pedagang yang tidak mematuhi aturan protokol kesehatan. Selama ini, setiap hari, pasar selalu disemprot disinfektan saat aktivitas pedagang telah selesai,” kata Dyah.
Kecamatan Karangploso menjadi salah satu dari 14 zona merah di Kabupaten Malang. Hingga 12 Mei, terdapat tiga orang terkonfirmasi positif (2 meninggal, 1 sembuh), 15 pasien dalam pengawasan (2 meninggal, 6 tanpa gejala, 5 dalam perawatan, 2 di gedung observasi), 17 orang dalam pemantauan, dan 9 orang dengan risiko.
Sementara itu, Selasa (12/5) malam, Juru Bicara Covid-19 Kota Batu M Chori mengatakan, pasien konfirmasi positif di Kota Batu bertambah satu sehingga total menjadi enam orang. Pasien terkonfirmasi positif terakhir adalah seorang pedagang sayur asal Desa Giripuro, Kecamatan Bumiaji.
Dua pekan sebelum sakit, pasien punya riwayat perjalanan ke Pasar Karangploso dan menerima tamu dari Malang. ”Yang bersangkutan berobat ke RS Baptis dengan keluhan sesak napas, batuk, dan demam. Oleh pihak RS, pasien dirontgen dan dilakukan rapid test. Hasil rontgen ada pneumonia berat dan hasil rapid test reaktif,” katanya.
Pasien kemudian dirujuk ke RS Syaiful Anwar Malang pada 1 Mei dan kondisinya membaik sehingga pada 9 Mei sudah diperbolehkan pulang untuk menjalani isolasi mandiri. Namun, pada 12 Mei, hasil uji usap keluar dan dinyatakan positif sehingga langsung dilarikan kembali ke rumah sakit.
Hingga 12 Mei, perkembangan Covid-19 di Batu terdapat 6 positif, 56 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 254 orang dalam pemantauan (ODP). Adapun di Kabupaten Malang terdapat 47 positif, 237 PDP, dan 402 ODP.