Transmisi Lokal Muncul Setelah Uji PCR Dilakukan di Kupang
Tiga kasus positif Covid-19 ditemukan di NTT, salah satu kasus merupakan transmisi lokal Kota Kupang. Penemuan kasus semakin banyak seiring tes usap yang telah dilakukan di Kupang.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 di Nusa Tenggara Timur bertambah tiga sehingga total keseluruhan menjadi 16 kasus. Satu kasus di antaranya merupakan transmisi lokal yang terjadi di Kota Kupang. Kasus terus bertambah setelah pemeriksaan spesimen dilakukan di Kupang.
Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur (NTT) Dominikus Minggus Mere dalam keterangan pers di Kupang, Senin (11/5/2020) pukul 21.00 Wita, mengatakan, kasus Covid-19 di NTT terus bertambah setelah alat polymerase chain reaction (PCR) mulai beroperasi di RSUD Yohannes Kupang. Ini memperlihatkan kemajuan cukup berarti dalam pengungkapan sekaligus pencegah penyebaran Covid-19.
”Jumlah spesimen yang dikirim dari beberapa kabupaten/kota di NTT dalam beberapa hari terakhir sebanyak 48. Hasil pemeriksaan terhadap sampel-sampel itu ditemukan tiga positif Covid-19 baru. Dengan demikian, jumlah kasus positif Covid-19 di NTT menjadi 16, tetapi satu di antaranya sembuh dan dipulangkan ke kediaman,” kata Domi Mere.
Domi Mere menambahkan, tiga positif Covid-19 temuan baru di NTT tersebut, satu di antaranya merupakan transmisi lokal Kota Kupang. Pasien bersangkutan tidak bepergian ke mana-mana, kecuali bertemu dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19. Pasien bersangkutan saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Yohannes Kupang.
Kasus positif Covid-19 kedua merupakan hasil rujukan dari RSUD Aeramo, Mbay, Nagekeo. Sementara kasus positif Covid-19 ketiga, hasil rujukan dari RSUD Soe, Timor Tengah Selatan.
Dari spesimen yang dikirim itu juga ditemukan dua kasus positif-Covid-19 dari Kluster Sukabumi yang merupakan kasus Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Sukabumi. Namun, pemeriksaan spesimen merupakan pemeriksaan ulang. Hingga saat ini, 10 spesimen dari kluster itu telah dinyatakan positif. Seluruh pasien Kluster Sukabumi dirawat di RS Bhayangkara.
Domi Mere mengatakan, Selasa ini sampel spesimen yang diperiksa juga berjumlah 48. Hasil pemeriksaan akan diumumkan malam nanti.
Makin banyak spesimen diperiksa, makin cepat hasil diketahui.
Menurut Domi Mere, upaya optimalisasi kapasitas PCR terus ditingkatkan. Setelah 48 spesimen diperiksa hari ini akan dilanjutkan dengan pemeriksaan 96 spesimen yang sedang antre di Laboratorium.
”Kami berharap 96 sampel spesimen ini segera diperiksa sehingga dilanjutkan dengan pemeriksaan sampel lain yang sedang dalam perjalanan. Makin banyak spesimen diperiksa, makin cepat hasil diketahui. Pelacakan terhadap kasus positif Covid-19 pun lebih cepat dan efektif,” kata Domi Mere.
Domi Mere berharap pasien Covid-19, keluarga, dan warga lebih jujur melapor kepada petugas medis perihal interaksi dengan orang lain. Hal ini penting bagi orang bersangkutan, petugas medis, dan masyarakat umum. Apalagi sudah ada temuan satu pasien Covid-19 di Kota Kupang merupakan hasil transmisi lokal. Ia juga mengimbau masyarakat tetap mengikuti imbauan pemerintah, yakni menjaga jarak fisik, menghindari kerumunan, menggunakan masker, dan cuci tangan.
Dengan temuan transmisi lokal itu, kata Domi Mere, Gugus Tugas Covid-19 Pemprov NTT segera menyurati Gugus Tugas Covid-19 Pemkab/Pemkot untuk melakukan penelusuran dan pembatasan-pembatasan agar tidak terjadi transmisi lokal Covid-19 di daerahnya masing-masing. TNI/Polri dan Satpol PP juga diminta lebih tegas menghalau massa yang berkerumun, memperingatkan warga yang tidak mengenakan masker, dan meminta warga tetap berdiam di rumah.
Sementara itu, juru bicara Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 NTT Marius Jelamu mengatakan, aktivitas masyarakat Kota Kupang dalam dua pekan ini kembali ramai. Warga tidak mengikuti lagi prosedur tetap Covid-19 yang ditetapkan pemerintah.
Banyak warga mengenakan masker, tetapi saat berbicara dengan orang lain masker digantung di leher, bukan diletakkan di mulut dan hidung.
”Banyak warga mengenakan masker, tetapi saat berbicara dengan orang lain, masker digantung di leher bukan diletakkan di mulut dan hidung. Kedisiplinan masih rendah, termasuk menjaga jarak fisik, dan menghindari kerumunan,” kata Jelamu.
Ia pun mengajak warga agar tidak mudik. Beberapa warga Kota Kupang yang hendak mudik ke Rote, saat menjalani tes cepat ternyata juga reaktif sehingga dipulangkan ke Kupang. ”Jangan menyebarkan Covid-19 dari satu pulau ke pulau lain,” kata Jelamu.
Menurut Jelamu, saat ini sekitar 500 orang tanpa gejala tersebar di seluruh kabupaten/kota. Mereka berpotensi menyebarkan Covid-19 kepada orang lain. ”Kelompok yang paling rentan adalah orang lanjut usia,” kata Jelamu.
Pulang dari Malaysia
Mengenai 4.200 warga NTT yang akan dipulangkan dari Malaysia, Jelamu mengatakan sudah ada protokol yang ditetapkan pemerintah. Saat mereka tiba di pelabuhan, pemkab/pemkot akan melakukan karantina, melakukan tes cepat, dan jika perlu mengambil spesimen untuk tes PCR karena saat ini sudah ada alat PCR di Kupang.
Keluarga juga dilarang bertemu sebelum mereka benar-benar dinyatakan negatif. TKI terbanyak dipastikan berasal dari Flores Timur, Lembata, dan Sikka. Di Flores Timur sendiri sudah ditemukan satu kasus positif Covid-19. Pasien adalah warga yang datang dari Malaysia.