Persediaan Uang Tunai Lebaran Terendah di Pantura Jateng
Menjelang Lebaran, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Jateng, menyediakan uang tunai lebih sedikit dibanding biasanya. Jumlah uang yang disediakan tahun ini paling rendah dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Penurunan kebutuhan uang tunai masyarakat di pantura barat Jawa Tengah menjelang Idul Fitri seiring pandemi Covid-19 membuat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal mengurangi persediaan. Bahkan, persediaan uang tunai Lebaran tahun ini terendah dalam empat tahun terakhir.
Pandemi Covid-19 diperkirakan berpotensi menurunkan animo masyarakat di Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Batang, dan Kabupaten Pekalongan untuk menukar uang tunai. Prediksi itu membuat Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal menurunkan persediaan uang tunai dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kantor Perwakilan BI Tegal menyediakan uang tunai sebesar Rp 2,79 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Lebaran 2020. Hingga Selasa (12/5/2020), jumlah uang yang sudah terdistribusi ke masyarakat sebesar Rp 1,67 triliun.
Pada Lebaran 2018 dan 2019, BI Tegal menyiapkan masing-masing Rp 5,4 triliun. Sementara pada Lebaran 2017, mereka menyediakan Rp 4,5 triliun.
Adapun realisasi penyaluran uang tunai pada Lebaran 2017, 2018, dan 2019 secara berturut-turut sebesar Rp 4,3 triliun, Rp 2,9 triliun, dan Rp 3,2 triliun. ”Mudah-mudahan ini merupakan pertanda bahwa preferensi masyarakat sudah bergeser dari menggunakan uang tunai menjadi uang nontunai,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal Muhammad Taufik Amrozy di Kota Tegal, Selasa.
Menurut Taufik, distribusi uang tunai bagi masyarakat dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal bersama dengan seluruh Bank Perkreditan Rakyat di wilayah pantura barat Jateng. Berbeda dengan sebelumnya, tahun ini, Kantor Perwakilan BI Tegal hanya akan melayani penukaran uang tunai secara kolektif melalui perbankan, lembaga, pemerintah daerah, dan forum komunikasi pimpinan daerah.
”Tahun ini kami tidak melayani penukaran uang tunai melalui mobil kas keliling untuk menghindari kerumunan. Pelayanan penukaran uang di Bank Indonesia maupun di Bank Perkreditan Rakyat dilakukan dengan tetap menerapkan kebijakan physical distancing (pembatasan fisik) dan seluruh protokol kesehatan,” imbuh Taufik.
Berdasarkan pantauan Kompas, Selasa, pembatasan jarak fisik dan penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan di Kantor Cabang Utama BNI Kota Tegal. Setiap pengunjung yang akan masuk ke dalam gedung diminta memakai masker dan dicek suhu tubuhnya. Pengunjung diminta duduk dengan menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.
Ketika kursi di dalam gedung penuh, pengunjung diminta menunggu di luar gedung. Satpam di tempat tersebut juga langsung menegur pengunjung yang tidak menjaga jarak. Untuk menghindari kontak langsung, BNI memasang kaca bening setinggi 1 meter yang membatasi pengunjung dengan petugas pelayanan.
Setiap pengunjung yang akan masuk ke dalam gedung bank diminta memakai masker dan dicek suhu tubuhnya.
Upaya penerapan protokol kesehatan diapresiasi oleh Raihansyah (35), nasabah BNI Tegal. Ia berpendapat, penerapan protokol kesehatan seperti itu membuat dirinya lebih merasa nyaman saat beraktivitas di tengah pandemi Covid-19.
”Penerapan kebijakan seperti ini harus dilakukan di tempat-tempat pelayanan publik lain sehingga masyarakat bisa beraktivitas di luar rumah dengan aman,” ujar Raihansyah.
Sementara itu, sejumlah warga Kota Tegal mengaku tidak berniat menukar uang tunai menjelang Lebaran untuk menekan risiko penularan Covid-19 melalui uang tunai. Vitha (44), warga Kecamatan Tegal Timur, misalnya, merasa lebih aman bertransaksi secara nontunai sejak pandemi Covid-19.
Selain merasa lebih aman bertransaksi secara nontunai, ia juga merasa tidak membutuhkan uang tunai sebanyak tahun-tahun sebelumnya. ”Tahun-tahun sebelumnya saya menukar uang untuk dibagikan ke keponakan-keponakan di kampung. Karena tahun ini ada larangan mudik, jadi saya membagikan angpau melalui transfer,” kata Vitha.