PT Freeport Indonesia menyiapkan alat tes ”polymerase chain reaction” (PCR) dan 50.000 alat ”rapid test” (tes cepat) Covid-19 di Kabupaten Mimika, Papua.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — PT Freeport Indonesia menyiapkan alat tes polymerase chain reaction atau PCR dan 50.000 alat rapid test (tes cepat) Covid-19 di Kabupaten Mimika, Papua. Ini agar perusahaan dapat mendeteksi kasus positif sekaligus mengambil langkah pencegahan penyebaran Covid-19.
Hal itu disampaikan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas melalui siaran pers yang diterima Kompas di Jayapura, Senin (11/5/2020) malam. Tony memaparkan, alat tes PCR dan tes cepat itu agar dapat lebih cepat mendeteksi dan mengisolasi pekerja yang terinfeksi, memberikan perawatan medis yang diperlukan, dan mengambil langkah mitigasi yang tepat.
Ia menyatakan, peningkatan kapasitas pemeriksaan ini merupakan tambahan dari berbagai upaya mitigasi yang telah dilakukan sebelumnya. Hal itu antara lain pemeriksaan suhu karyawan, penerapan jarak fisik, pembatasan perjalanan, peningkatan upaya sanitasi, dan larangan pertemuan dalam jumlah besar.
Ia menuturkan, PTFI juga telah meningkatkan kapasitas perawatan Covid-19 di area kerja. Hal itu di antaranya dengan menambah ruang rawat dan ruang isolasi di Rumah Sakit Tembagapura (lokasi tambang PTFI) serta penyediaan alat bantu pernapasan bagi pasien yang memerlukannya.
Selain itu, lanjut Tony, klinik Kuala Kencana juga sedang disiapkan agar dapat melayani rawat inap. Klinik itu juga segera tersertifikasi sebagai laboratorium pemeriksa PCR yang dapat mengonfirmasi diagnosis Covid-19. Kuala Kencana merupakan kompleks perkantoran dan perumahan karyawan PTFI di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika.
Tony menambahkan, PTFI telah menambah jumlah fasilitas isolasi untuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG) sehingga kini dapat memuat lebih dari 750 orang di Tembagapura dan 150 orang di Mile 38, dekat Kuala Kencana. Fasilitas kesehatan dan jumlah tenaga medis yang ada di Tembagapura serta Kuala Kencana dinilai cukup untuk menangani kasus Covid-19.
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, saat ditemui di Jayapura, mengatakan, pihaknya akan meninjau kondisi para pekerja Freeport di areal tambang Tembagapura dan Kabupaten Nabire dalam waktu dekat.
Ia pun meminta agar PT Freeport tidak memperbolehkan para pekerja dari Tembagapura untuk bepergian ke Timika. Hal itu mengingat terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 yang signifikan di Tembagapura.
”Kami berharap para pekerja tetap berada di Tembagapura hingga pandemi ini berakhir. Pihak perusahaan melaksanakan tes cepat dan PCR secara masif untuk menemukan pekerja yang terinfeksi,” tutur Klemen.
Diketahui, jumlah akumulasi kasus positif Covid-19 di areal tambang Freeport sebanyak 71 orang. Jumlah ini terdiri dari 65 orang yang dirawat, 5 orang telah sembuh, dan 1 orang meninggal.
Adapun orang dalam pemantauan (ODP) di Tembagapura sebanyak 16 pekerja, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 71 pekerja, dan orang tanpa gejala sebanyak 80 pekerja.