Banjir Belum Surut, 500 Warga Aceh Besar Mengungsi
Banjir masih menggenangi permukiman warga di Desa Garot, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Sebanyak 500 lebih warga desa itu harus mengungsi ke sekolah dasar.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
JANTHO, KOMPAS — Banjir masih menggenangi permukiman warga di Desa Garot, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Sebanyak 500 lebih warga desa itu harus mengungsi ke sekolah dasar. Hujan lebat selama dua hari menyebabkan sungai meluap.
Pantauan Kompas pada Sabtu (9/5/2020) ketinggian air di permukiman di desa itu berkisar 20 sentimeter hingga 80 sentimeter. Di beberapa titik banjir mulai surut sehingga warga kembali ke rumah untuk membersihkan rumah. Namun, sebagian besar rumah warga masih tergenang sehingga mereka terpaksa mengungsi ke sekolah dasar di desa itu.
Namun, warga yang rumahnya dua lantai bertahan di rumah dan ada juga yang mengungsi ke tempat saudara.
Ketua Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Garot Cut Mutia Miranda menuturkan, warga yang terdampak banjir diminta mengungsi ke satu lokasi di sekolah dasar agar mudah difasilitasi kebutuhan pangan dan pengobatan. Di sekolah itu telah dibuka dapur umum untuk melayani kebutuhan makanan buka puasa dan sahur bagi pengungsi.
”Namun, warga yang rumahnya dua lantai bertahan di rumah dan ada juga yang mengungsi ke tempat saudara,” kata Cut.
Kebutuhan pangan dan pengobatan dipasok oleh dinas sosial dan donasi komunitas sosial. Di posko, warga tidur di atas tikar dan tempat tidur lipat atau velbed. Namun, selama di pengungsian terlihat banyak warga tidak menggunakan masker.
Ana (55), seorang ibu rumah tangga yang mengungsi ke sekolah, mengatakan, ketinggian air di rumahnya pada Jumat mencapai 1 meter. Barang dan perabotan rumah terendam banjir. Rumah Ana berada di tepi Sungai Garut sehingga saat meluap dalam waktu cepat air memenuhi rumahnya. ”Sebagian saya pindahkan ke atas meja. Banyak barang kena banjir,” kata Ana.
Diminta bersabar
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah meninjau posko pengungsi yang terdampak banjir di beberapa lokasi di Aceh Besar. Nova meminta masyarakat untuk bersabar. Pemerintah bakal memenuhi kebutuhan warga, khususnya bahan pokok, di masa panik.
”Sekarang pastikan kita selamat dan semuanya sehat dulu. Apa pun kebutuhan disampaikan, insya Allah akan kami antar segera,” kata Nova.
Dinas Sosial Aceh dan Aceh Besar telah menyalurkan bahan kebutuhan masa panik kepada warga yang mengungsi. Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Aceh mengirimkan tim untuk memastikan kebutuhan lainnya bagi pengungsi terlayani.
Di lokasi pengungsian, petugas dinas sosial dan TNI tengah mempersiapkan dapur umum. Nova meminta petugas untuk secepatnya mempersiapkan segala kebutuhan berbuka puasa bagi masyarakat. ”Penting sekali untuk dipastikan semua kebutuhan pokok harus segera tersedia,” kata Nova.
Wakil Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Aceh Teuku Muhammad Zulfikar mengatakan, banyak faktor penyebab banjir, mulai dari hujan dalam intensitas tinggi, infrastruktur yang buruk, hingga perusakan hutan sebagai penyimpan air.
”Drainase tidak saling terhubung dengan drainase primer, kesadaran warga menjaga lingkungan rendah, dan pembalakan liar masih terjadi,” kata Zulfikar.