Petani Lampung Tewas Ditembak Perampok di Pondokan Hutan Sawit
Petani asal Kabupaten Tulang Bbawang Barat, Lampung, tewas ditembak komplotan perampok. Tiga korban lain yang disekap dalam insiden itu selamat.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
PANARAGAN, KOMPAS — Yadi (37), petani asal Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, tewas ditembak komplotan perampok di pondokan mereka di kawasan hutan sawit. Tiga korban lain yang disekap selamat. Dalam peristiwa itu, tiga sepeda motor dan tiga telepon genggam para korban amblas disikat perampok.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Tulang Bawang Barat Inspektur Satu Andri Gustami menuturkan, perampokan terjadi di rumah nonpermanen di kawasan perkebunan sawit Kecamatan Gunung Terang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kamis (7/5/2020) pukul 19.00. Selain Yadi, tiga korban lain adalah Topik (29), Iwan (24), dan Purnomo (40).
Awalnya, para pelaku yang terdiri atas empat lelaki dengan penutup wajah tiba-tiba masuk dan menodongkan senjata api kepada Purnomo dan Topik yang sedang tidur di ruang depan. Dua dari empat pelaku lalu mengikat tangan Purnomo dan Topik dengan tali tambang.
Saat dua pelaku mengikat Purnomo dan Topik, kedua pelaku lainnya langsung masuk ke dapur dan mengancam Yadi dan Iwan. Selain membawa senjata api, mereka juga membawa parang.
”Saat itu, pelaku menyuruh para korban untuk jongkok. Namun, korban Yadi sempat hendak berdiri. Saat itulah, salah satu pelaku yang membawa senjata api langsung menembak korban yang dianggap melawan,” kata Andri saat dihubungi dari Bandar Lampung, Jumat (8/5/2020).
Selain menggunakan penutup wajah, pelaku berbicara dengan logat Sumatera.
Korban yang mengalami luka tembak di kepala langsung tersungkur di lantai. Dari hasil otopsi, peluru diketahui bersarang di kepalanya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan barang bukti berupa tali tambang yang dipakai untuk menyandera korban Purnomo dan Topik. Dari keterangan para saksi, mereka mengaku tidak mengenali pelaku. Selain menggunakan penutup wajah, pelaku berbicara dengan logat Sumatera.
Menurut dia, rumah nonpermanen lokasi perampokan memang berada di tengah perkebunan sawit yang jauh dari permukiman warga. Lokasi berada di pelosok yang berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan dan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Kondisi lokasi yang sepi membuat para korban tidak sempat meminta bantuan.
Kepala Polres Tulang Bawang Barat Ajun Komisaris Besar Hadi S Rahman mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus perampokan yang menewaskan satu petani tersebut. Keempat pelaku juga masih dalam pengejaran.
Hingga saat ini, polisi belum dapat menyimpulkan apakah ada motif lain dari insiden tersebut. Untuk sementara, peristiwa pencurian itu dilaporkan dengan dugaan pelanggaran Pasal 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.