Lampung Perketat Pemantauan Santri yang Baru Pulang Kampung
Pemerintah memperketat pemantauan kesehatan bagi para santri yang dipulangkan dari berbagai pondok pesantren di Jawa. Hal ini dilakukan menyusul adanya santri dari Temboro, Magetan, Jawa Timur, yang positif Covid-19.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pemerintah Lampung memperketat pemantauan kesehatan santri yang dipulangkan dari berbagai pondok pesantren di Jawa. Hal ini dilakukan menyusul adanya santri dari Temboro, Magetan, Jawa Timur, yang positif Covid-19.
Temboro menjadi kluster baru penularan Covid-19 di Lampung. Selain rombongan yang cukup besar, sebagian santri yang terpapar Covid-19 juga merupakan orang tanpa gejala. Hingga kini, terdapat tujuh orang dari kluster Temboro yang teridentifikasi positif Covid-19. Enam orang di antaranya merupakan santri yang termasuk dalam 53 orang yang pulang ke Lampung pada 18 April 2020.
Mereka berasal dari Lampung Selatan (2 orang), Lampung Tengah (2 orang), dan Lampung Barat (2 orang). Sementara seorang lainnya hasil penelusuran seorang santri Temboro asal Lampung Tengah.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Reihana mengatakan masih terus menelusuri kemungkinan adanya santri lain terpapar Covid-19. Selain itu, pemantauan para santri yang dipulangkan dari sejumlah pondok pesantren di Pulau Jawa juga diperketat.
Menurut dia, ada 98 santri asal Gontor, Jawa Timur, yang baru dipulangkan ke Lampung pekan ini. Mereka diperbolehkan pulang dengan catatan harus menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari ke depan.
”Kami telah menerapkan protokol kesehatan. Selanjutnya, pemantauan dilakukan petugas,” kata Reihana, Jumat (8/5/2020) di Bandar Lampung.
Kami telah menerapkan protokol kesehatan. Selanjutnya, pemantauan dilakukan petugas.
Hingga Jumat, jumlah kasus positif Covid-19 di Lampung tercatat 66 kasus. Dari jumlah itu, 5 orang meninggal, 43 orang masih dirawat dan diisolasi, serta 18 lainnya sembuh.
Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan sebanyak 85 orang. Sebanyak 15 orang masih dirawat, 13 orang meninggal, dan 57 orang lainnya sudah dinyatakan negatif Covid-19. Sementara itu, orang dalam pemantauan sebanyak 3.023 orang.
Sebelumnya, pemerintah daerah telah mengidentifikasi lima kluster penularan Covid-19 di Lampung, yakni kluster Bogor, Jakarta, Bengkulu, Gowa, dan Yogyakarta. Jakarta masih menjadi kluster dengan penularan terbanyak dengan jumlah 18 orang.
Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mewajibkan warganya menggunakan masker selama berada di luar rumah. Pemerintah telah mengerahkan petugas gabungan dari aparat Polri/TNI dan dinas perhubungan di sejumlah titik untuk memantau ketertiban warga dalam menerapkan protokol kesehatan.
Selain mengimbau warga agar tidak bepergian ke luar daerah, petugas juga memeriksa kepatuhan warga mengunakan masker serta menyemprotkan cairan disinfektan pada kendaraan yang melintas.