BI Malang Siapkan Rp 3,66 Triliun Selama Ramadhan-Lebaran
Bank Indonesia Perwakilan Malang menyiapkan Rp 3,66 triliun guna memenuhi kebutuhan uang kartal masyarakat selama Ramadhan-Idul Fitri 1441 H. Jumlah itu turun dibandingkan tahun lalu karena imbas perlambatan ekonomi.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Bank Indonesia Perwakilan Malang menyiapkan Rp 3,66 triliun guna memenuhi kebutuhan uang kartal masyarakat selama Ramadhan-Idul Fitri 1441 H. Jumlah ini menurun 0,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 3,67 triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang Azka Subhan A, Rabu (6/5/2020), mengatakan, uang tersebut dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan penarikan secara tunai melalui kantor layanan maupun anjungan tunai mandiri (ATM).
BI Perwakilan Malang memproyeksi terjadi penurunan permintaan masyarakat akibat dampak Covid-19. Permintaan masyarakat diproyeksikan menurun terkait upaya pembatasan sosial berskala besar yang diterapkan di beberapa daerah.
”Hal ini mengurangi mobilitas sosial yang berdampak pada berkurangnya aktivitas fisik. Mengurangi pola konsumsi dan berdampak pada penurunan akan kebutuhan uang kartal,” kata Azka.
Memperhatikan upaya dalam rangka mitigasi penyebaran Covid-19, kegiatan penukaran uang jelang Lebaran tahun ini dilakukan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun-tahun sebelumnya layanan penukaran uang dilakukan di tempat umum, saat ini hanya dilakukan di loket bank.
BI Perwakilan Malang berkoordinasi dengan perbankan agar dalam memberikan pelayanan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19. Di wilayah BI Perwakilan Malang ada 31 titik penukaran uang di bank umum dan 21 bank perkreditan rakyat. Adapun jadwal penukaran dilakukan 29 April-20 Mei.
Hal ini mengurangi mobilitas sosial yang berdampak pada berkurangnya aktivitas fisik. Mengurangi pola konsumsi dan berdampak pada penurunan akan kebutuhan uang kartal.
Menurut Azka, untuk kelancaran penyiapan uang tunai dan layanan penukaran uang, pihaknya telah menyusun strategi internal dan eksternal. Secara internal, BI membuat perlakuan khusus dalam pengelolaan uang rupiah, di antaranya melakukan karantina khusus terhadap uang setoran dari perbankan 14 hari hingga pandemi dinyatakan berakhir.
Selain itu, masih soal strategi internal, BI melakukan penyemprotan disinfektan pada sarana dan prasarana serta area perkasan. BI juga melakukan penguatan higienitas pegawai dan perangkat pengolahan uang.
Adapun secara eksternal, BI antara lain berkoordinasi dengan perbankan untuk menjaga ketersediaan uang di ATM dengan kualitas baik, serta memastikan seluruh kegiatan pengolahan uang memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan. Selain itu, perbankan di wilayah kerja BI Perwakilan Malang diminta melengkapi sarana kesehatan berupa hand sanitizer dan publikasi pencegahan Covid-19.
BI juga menempuh tiga langkah strategis guna memastikan kelancaran kegiatan perekonomian dan kebutuhan masyarakat selama pandemi, khususnya saat Idul Fitri, yakni mengajak masyarakat melakukan transaksi nontunai, menjamin keberlangsungan sistem pembayaran tunai dan nontunai, serta menyediakan uang layak edar dalam kondisi higienis.
Sementara itu, masih soal pelayanan terhadap masyarakat, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya menambah jumlah perjalanan kereta lokal yang dibatalkan. Hingga kini hanya tersisa 16 perjalanan. Pihak Daop 8 belum bisa memastikan apakah belasan perjalanan kereta ini akan tetap dipertahankan sampai Lebaran.
”Kami menyesuaikan dengan kondisi lapangan yang dinamis,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 8 Suprapto. Dari 16 perjalanan yang tersisa itu, enam perjalanan melalui Surabaya-Malang.
Ke-16 kereta yang masih beroperasi antara lain KA Penataran relasi Surabaya-Malang-Blitar, KA Tumapel relasi Surabaya-Malang, KA Lokal Kertosono relasi Surabaya Kota-Kertosono, dan KA Ekonomi Lokal Babat relasi Sidoarjo, Surabaya-Babat. Dalam kondisi normal, ada 46 perjalanan kereta lokal di Daop 8.
Menurut Suprapto, pengurangan jumlah kereta yang beroperasi ini didasarkan pada jumlah penumpang yang turun drastis akibat pandemi Covid-19. Sebagai gambaran, jika 1 Maret lalu jumlah penumpang berangkat 40.148 orang selama sehari di Daop 8, pada 1-5 Mei rata-rata jumlah penumpang 1.500-2.500 orang per hari.
Sebelumnya PT KAI Daop 8 juga membatalkan 41 perjalanan kereta jarak menengah dan jauh. Pembatalan dilakukan dalam beberapa tahap sejak akhir Maret sampai 31 Mei mendatang.