logo Kompas.id
NusantaraNasib Petani Jagung Terpuruk
Iklan

Nasib Petani Jagung Terpuruk

Harga jagung di tingkat petani di Lampung semakin turun seiring meluasnya area panen. Nasib petani semakin terpuruk.

Oleh
VINA OKTAVIA
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HKAz82bovwxLhCSDnF9mrhIzpjs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F20200416_121601_1587033520.jpg
KOMPAS/VINA OKTAVIA

Petani jagung di Desa Kalisari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Lampung, sedang mencari sisa tanaman jadung yang tertinggal di kebun yang sudah dipanen, Kamis (16/4/2020). Saat ini, harga jagung di tingkat petani berkisar Rp 1.800-Rp 2.500 per kg.

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Harga jagung di tingkat petani di Lampung semakin turun seiring meluasnya area panen. Serangan hama ulat dan rendahnya serapan industri membuat harga jagung dari petani jadi tidak optimal. Nasib petani jagung semakin terpuruk.

Di sentra produksi jagung Kabupaten Lampung Selatan, harga jagung berkisar Rp 1.700-2.000 per kilogram. Sebagian lebih rendah karena tingginya kadar air. Angka itu jauh di bawah kondisi saat panen Desember 2019 yang mencapai Rp 4.000 per kilogram.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000