Potensi Penyebaran Covid-19 di Sumsel Mendekati Fase Puncak
Risiko penyebaran Covid-19 di Sumatera Selatan terus meningkat. Hal ini terlihat dari bertambahnya jumlah pasien dalam pengawasan dan sampel yang diteliti. Masyarakat diminta untuk tetap waspada.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Kecenderungan risiko Covid-19 di Sumatera Selatan terus meningkat, bahkan diperkirakan mendekati fase puncak dalam waktu dekat ini. Hal itu terlihat dari meningkatnya jumlah pasien dalam pengawasan dan jumlah sampel yang diperiksa. Masyarakat diminta tetap waspada dan mematuhi aturan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel Yusri, Sabtu (2/5/2020). Dia mengatakan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Sumsel bertambah. Jadi, sejak Sabtu ada tambahan 21 PDP sehingga total PDP di Sumsel mencapai 234 orang. Dari jumlah tersebut, 110 orang masih diawasi.
Adapun 124 PDP sudah selesai diawasi dan dinyatakan negatif Covid-19 sehingga mereka diperbolehkan pulang. Hanya saja, ada 14 PDP di Sumsel yang telah meninggal dan belum diketahui hingga kini apakah mereka terjangkit Covid-19 atau tidak.
Padahal, kan, tidak ada yang tahu apakah orang di sekitar atau bahkan kita sendiri sudah terikat virus ini. Karena itu, penting untuk terus menggunakan masker saat keluar rumah.
Kecenderungan peningkatan risiko Covid-19, lanjut Yusri, juga terlihat dari semakin banyaknya sampel yang diteliti di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang. Per Sabtu, jumlah sampel yang masih dalam pemeriksaan mencapai 710 sampel, meningkat 97 sampel dibanding hari sebelumnya, yakni 613 sampel.
Peningkatan ini disebabkan kinerja tim gugus tugas di daerah yang lebih ketat dalam melacak orang yang berpotensi tertular karena menunjukkan sejumlah gejala Covid-19 atau pernah berinteraksi dengan warga yang terkonfirmasi positif.
Hal ini menandakan potensi penyebaran Covid-19 di Sumsel masih tinggi. Berutung, saat ini persediaan reagen di Sumsel masih mencukupi, yakni per Sabtu setidaknya ada 4.000 reagen yang tersedia di BBLK Palembang.
Melihat potensi penyebaran Covid yang masih tinggi, Yusri mengajak masyarakat Sumsel untuk tetap waspada dengan mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Aturan itu seperti menjaga jarak setidaknya 1,5 meter, menggunakan masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan, mengonsumsi makanan bergizi, dan tidak stres.
Yusri menyayangkan masih ada orang yang berkerumun di area publik dengan tidak menggunakan masker. Masih ada warga yang tidak mengenakan masker saat ke pasar.
”Padahal, kan, tidak tahu apakah orang di sekitar kita atau bahkan kita sendiri sudah terikat virus ini. Karena itu, penting untuk terus menggunakan masker saat keluar rumah,” ujar Yusri.
Tak bertambah
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel Nur Purwoko Widodo memaparkan, hingga kini, jumlah warga Sumsel yang terkonfirmasi positif mencapai 156 orang atau masih sama dengan hari sebelumnya. ”Untuk hari ini tidak ada warga Sumsel yang terkonfirmasi positif. Semoga kondisi baik ini akan terus berlanjut,” ujarnya berharap.
Berdasarkan data, kasus Covid-19 di sejumlah negara cenderung menurun. Bahkan, beberapa daerah di sejumlah negara sudah meregangkan status lockdown (karantina wilayah). ”Semoga kondisi baik ini juga terjadi di Indonesia, terlebih khusus Sumatera Selatan,” ucap Nur.
Berdasarkan data hari ini, ODP di Sumsel berjumlah 4.112 orang dengan 1.573 orang masih dalam pemantauan. Adapun jumlah PDP berjumlah 234 orang dengan 110 PDP masih dalam pengawasan.