”Jujag-Jujug Bae” Berdayakan Ojek Daring dan Pedagang Pasar Purbalingga
Di tengah pandemi, layanan ojek daring diberdayakan Pemkab Purbalingga untuk mendukung layanan belanja online. Lewat aplikasi Whatsapp, warga bisa memesan kebutuhan dapur di pasar.
Oleh
Wilibrordus Megandika Wicaksono
·3 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, memberdayakan para pengemudi ojek daring serta pedagang pasar setempat lewat program ”Jujag-Jujug Bae”. Program bermakna saling antar saja itu merupakan layanan belanja kebutuhan dapur dari rumah via pengantaran ojek daring.
”Cukup di rumah saja, menggunakan aplikasi Whatsapp, nanti tinggal langsung hubungi CS (customer service) dari Jujag-Jujug, bapak-ibu bisa langsung pesan kebutuhan apa saja yang diperlukan. Nanti pesanan langsung diantar ke rumah,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat peluncuran Jajag-Jujug Bae di Purbalingga, Jumat (1/5/2020), seperti dikutip dari siaran pers.
Saat peluncuran, Pratiwi mencoba memesan kebutuhan dapur, seperti telur, daun seledri, dan bawang, menggunakan aplikasi Whatsapp melalui program Jujag-Jujug Bae. Dalam waktu kurang dari 30 menit, pengemudi ojek daring pun datang membawa pesanannya.
Ketua Koperasi Ojol Mitra Usaha Perwira Purbalingga Aji Purwoko (45) mengatakan, program Jujag-Jujug Bae sangat membantu pengojek daring. Pasalnya, pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap pendapatan pengojek.
”Kami sangat antusias ketika diajak bekerja sama dan menjadi mitra dalam program Jujag-Jujug Bae di Pasar Segamas Purbalingga ataupun jajanan UMKM di Purbalingga Food Center,” katanya.
Pengemudi ojek daring yang melayani akan mengambil barang dari pasar terdekat pemesan sehingga mempercepat waktu dan meringankan ongkos ojek atau pengantar.
Koperasi yang beranggotakan 230 pengemudi ojek daring motor dan mobil ini sudah melayani pesanan di Pasar Segamas serta jajanan UMKM di Purbalingga Food Center (PFC) dengan layanan ke seluruh wilayah Purbalingga. Nantinya kerja sama juga akan dilakukan dengan Pasar Bobotsari dan Bukateja.
Pengemudi ojek daring yang melayani akan mengambil barang dari pasar terdekat pemesan sehingga mempercepat waktu dan meringankan ongkos ojek atau pengantar. ”Waktu pelayanan pengiriman pesanan maksimal 30 menit. Setelah order diterima, lalu disiapkan pedagang di pasar ataupun penjual makanan di PFC, kemudian kami ambil, lalu diantarkan ke lokasi tujuan. Maksimal 30 menit,” ungkapnya.
Pratiwi menambahkan, saat pandemi Covid-19, pemerintah menganjurkan masyarakat lebih banyak di rumah sebagai salah satu upaya pemutusan rantai penularan virus. Oleh karena itu, Pemkab Purbalingga berupaya agar masyarakat tidak keluar rumah, termasuk saat belanja kebutuhan dapur ataupun membeli makanan.
Menurut Pratiwi, program ini memudahkan ibu rumah tangga dalam berbelanja. Dengan ponsel cerdas melalui aplikasi Whatsapp, belanja kebutuhan dapur bisa dilakukan dari rumah tanpa harus ke pasar. Cara pembayaran pun dilakukan di rumah saat pesanan diterima.
Program ini juga diharapkan membantu para pengojek daring untuk tetap bisa bekerja dan perekonomian rakyat, terutama pedagang pasar, tetap produktif.
Program ini juga diharapkan membantu para pengojek daring untuk tetap bisa bekerja dan perekonomian rakyat, terutama pedagang pasar, tetap produktif. Program ini menggunakan aplikasi Whatsapp dengan nomor costumerservice 081390324068.
”Semoga program ini bisa membantu dan mempermudah warga Kabupaten Purbalingga untuk bisa berbelanja tanpa harus keluar rumah, jadi berbelanja online,” ujar Pratiwi.