Jalur penyeberangan Ketapang- Gilimanuk yang menghubungkan Jawa-Bali diusulkan ditutup. Tujuannya, memimalkan potensi penularan Covid-19 yang dipicu arus lalu lintas manusia.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Jalur penyeberangan Ketapang- Gilimanuk yang menghubungkan Jawa-Bali diusulkan ditutup. Tujuannya, memimalkan potensi penularan Covid-19 yang dipicu arus lalu lintas manusia.
Usulan itu disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan sedang dibicarakan dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Secara teknis, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi meminta Pelabuhan Gilimanuk, Bali, tidak membuka penjualan tiket penyeberangan bagi penumpang menuju Banyuwangi.
”Belum resmi ditutup. Kami baru akan mohon izin kepada Gubernur Bali. Komunikasi melalui WhatsApp sudah dilakukan. Kami sedang mengirimkan surat resmi terkait hal tersebut,” kata Anas di Banyuwangi, Kamis (30/4/2020).
Anas mengatakan, opsi tersebut diambil setelah melihat pemudik yang masuk ke Banyuwangi dari Pulau Bali terus berdatangan. Padahal, jumlah orang yang hendak menyeberang ke Pulau Bali sudah dibatasi ketat sebagaimana permintaan Pemprov Bali.
”Kami mendapat laporan, jumlah penyeberangan ke Bali hanya 20 orang, tetapi dari Bali ke Banyuwangi sebanyak 500 orang per hari. Maka kami ada opsi masukan untuk berkoordinasi agar penyeberangan dari Gilimanuk ke Ketapang dibatasi,” ungkap Anas.
Anas menegaskan, rencana pembatasan atau pelarangan penjualan tiket penyeberangan tersebut hanya berlaku bagi penumpang. Sedangkan penyeberang yang mengangkut logistik tetap beroperasi seperti biasa.
”Kalau untuk melayani penyeberangan logistik dan angkutan barang tentunya tidak akan ditutup, apalagi untuk urusan kebutuhan pokok. Tetapi, apabila ada pemudik ke Banyuwangi melalui Pelabuhan Ketapang, maka langsung akan dikarantina selama 14 hari di rumah singgah yang telah disiapkan di desa-desa atau dormitory Pemkab Banyuwangi,” ujar Anas.
Sempat beredar kabar PT ASDP Cabang Ketapang Gilimanuk sudah tidak melayani penumpang pada Kamis siang. Namun, kabar itu dibantah Manajer Usaha PT ASDP Cabang Ketapang Heru Wahyono.
”Sampai siang ini, kami masih melayani penyeberangan penumpang pagi. Asalkan mereka lolos screening (pemeriksaan) Tim Gugus Tugas Covid-19. Kalau ada penumpang yang dilarang menyeberang, bukan kami yang melarang, melainkan Tim Gugus Tugas Covid-19,” ujar Heru.
Heru mengatakan sudah mendengar wacana pembatasan atau pengetatan penyeberang dari Bali ke Jawa. Namun, PT ASDP Cabang Ketapang Gilimanuk belum menyiapkan langkah khusus terkait hal ini.
”Sampai saat ini, kami belum memiliki rencana pembatasan atau pelarangan menyeberang bagi penumpang. Tetapi, kalau pemerintah memutuskan hal itu, kami siap dan patuh,” kata Heru.
Hingga saat ini, di Banyuwangi sudah ada tiga pasien positif Covid 19. Pasien pertama terindikasi positif seusai dari Bali. Saat ini pasien itu telah dinyatakan sembuh.