Papua Andalkan Tes Uji Cepat untuk Deteksi Penyebaran Covid-19
Pemerintah Provinsi Papua melaksanakan tes cepat secara massal di daerah zona merah penyebaran virus korona jenis baru penyebab Covid-19. Cara ini mendeteksi warga yang telah terjangkit virus ini secara lebih dini.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Papua mengandalkan tes uji cepat untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 yang dipicu virus korona jenis baru yang kini telah muncul di 11 kabupaten dan 1 kota. Pemeriksaan ditujukan bagi orang dalam pemantauan dan warga yang masih bekerja di tengah pandemi
Data Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua menyebutkan sudah tersedia 7.200 unit alat tes cepat dari Jakarta. Selain itu, pemerintah kota/kabupaten juga menyediakan alat tersebut. Dalam tiga hari terakhir, terjadi penambahan 52 kasus pasien positif Covid-19 di Papua. Sementara itu, pasien dalam pengawasan berjumlah 142 orang dan orang dalam pemantauan sebanyak 4.011 warga.
”Pelaksanaan tes uji cepat Covid-19 akan kami lakukan bulan ini,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua Welliam Manderi di Jayapura, Rabu (29/4/2020).
Hingga Selasa (28/4/2020), orang positif Covid-19 di Papua banyak terjadi di Mimika sebanyak 45 kasus, Kota Jayapura (44), dan Kabupaten Jayapura (31). Selanjutnya di Nabire ada 16 kasus, Merauke (11), Keerom (10), dan Biak Numfor (8). Di Sarmi ada 4 kasus, Jayawijaya (3), Mamberamo Tengah (2), Boven Digoel (2), dan Supiori (2).
”Pemeriksaan uji cepat ditujukan bagi orang dalam pemantauan dan warga yang masih bekerja di tengah pandemik. Apabila masih ada penambahan kasus, kami akan ajukan pembatasan sosial berskala besar,” paparnya.
Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano mengatakan, pihaknya akan menggelar tes cepat bagi 257 pedagang sayur-sayuran dan ikan di empat distrik atau kecamatan. Kegiatan ini akan digelar pada Kamis (30/4/2020) ini di empat distrik tersebut.
Pemeriksaan uji cepat ditujukan bagi orang dalam pemantauan dan warga yang masih bekerja di tengah pandemik. Apabila masih ada penambahan kasus, kami akan ajukan pembatasan sosial berskala besar. (Welliam Manderi)
”Para pedagang sayur dan ikan termasuk orang yang selalu berinteraksi dengan warga setiap hari di setiap kompleks permukiman. Karena itu, mereka wajib mengikuti tes ini,” tutur Benhur.
Juru Bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua Silwanus Sumule meminta pemda di 28 kabupaten dan 1 kota untuk mengerahkan tim surveilans guna menemukan warga yang memiliki gejala positif, PDP dan ODP. Tujuannya, mereka mengikuti uji cepat dengan tepat.
”Menurut rencana, kami akan menyediakan 50.000 unit uji cepat untuk melaksanakan pemeriksaan secara massal di daerah yang terdapat banyak kasus, daerah pedalaman, dan bagi tenaga medis,” kata Silwanus.