Pasien Isolasi di Banyuwangi Dapat Pendampingan Psikologis
Pasien Covid-19 yang menjalani perawatan isloasi umumnya stres dan jenuh. Dalam kondisi ini, pendampingan psikologis dibutuhkan untuk meningkatkan imunitas dan menjaga semangat mereka.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memberikan pendampingan psikologis bagi pasien yang menjalani perawatan isolasi di rumah sakit tersebut. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan imunitas tubuh sekaligus memberi dorongan semangat pagi pasien untuk sembuh.
Program tersebut inisiatif dari RSUD Blambangan yang merupakan rumah sakit rujukan pemerintah agar pasien tidak merasa jenuh dan stres. Ada dua psikolog yang ditugaskan memberikan pendampingan psikologis bagi pasien di ruang isolasi.
Salah satu psikolog yang ditugaskan RSUD Blambangan untuk mendampingi pasien ialah Betty Kumala Sari. Ia mengatakan, pendampingan psikologis yang diberikan beraneka ragam, antara lain konseling dan relaksasi.
”Pendampingan konseling diberikan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pasien ada di ruang isolasi, sedangkan saya di ruang lain yang berbatasan langsung dan hanya dibatasi sekat kaca. Kami berkomunikasi dengan pasien menggunakan pengeras suara masing-masing,” ujarnya di Banyuwangi, Rabu (29/4/2020).
Betty mengatakan, pasien pada umumnya mengalami kejenuhan dan tidak semangat. Kondisi ini wajar karena selama di ruang isolasi, aktivitas pasien sangat terbatas. Terlebih, mereka harus diisolasi selama 14 hari dan masih harus cemas menanti hasil tes swab dan pemeriksaan laboratorium lainnya.
Kondisi tersebut yang harus dipulihkan oleh Betty dan tim psikolog RSUD Blambangan. Kondisi psikologis pasien harus dijaga agar tidak terpuruk. Oleh karena itu, disediakan fasilitas konseling dan relaksasi.
Pasien pada umumnya mengalami kejenuhan dan tidak semangat. Kondisi ini wajar karena selama di ruang isolasi, aktivitas pasien sangat terbatas.
”Mereka kami beri waktu menceritakan apa yang dialami dan dikeluhkan. Sebagian dari mereka mengaku ingin pulang karena jenuh dan bosan di ruang isolasi. Tugas kami memberi mereka motivasi dan semangat untuk menjalani ini dan meyakinkan bahwa mereka akan sehat dan kembali hidup normal seperti sediakala,” ujarnya.
Di sesi relaksasi, pasien juga dituntun untuk berpikir positif di tengah kondisi yang dialami. Sesi relaksasi biasanya berlangsung 30 menit, sedangkan sesi konseling biasanya hingga 60 menit.
Sesi relaksasi maupun konseling dilakukan bersama-sama sehingga apa yang dirasakan pasien satu juga didengar pasien lainnya.
Betty mengatakan, tidak ada sesi yang dilakukan secara privat. Sesi relaksasi ataupun konseling dilakukan bersama-sama sehingga apa yang dirasakan pasien satu juga didengar pasien lainnya.
”Ini dilakukan agar pasien sadar bahwa apa yang ia alami tidak dirasakan sendirian. Harapannya sesama pasien juga saling mendukung dan menguatkan,” ujar Betty.
Betty mengatakan, salah satu kekhawatiran terbesar para pasien adalah stigma masyarakat. Mereka khawatir, setelah keluar dari isolasi RSUD Blambangan, tidak diterima masyarakat dan dianggap sebagai pembawa penyakit.
Menghadapi kondisi tersebut, kata Betty, pasien diyakinkan bahwa kondisi ini bukan aib melainkan wabah. Para pasien dan keluarganya juga diberi bekal, jawaban apa yang harus disampaikan bila ada masyarakat yang memberi stigma negatif.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan, Banyuwangi, dr Indah Sri Lestari mengatakan, program pendampingan dari psikolog RSUD Blambangan kepada pasien isolasi dilakukan dua kali dalam sepekan. Hal ini dilakukan agar pasien tidak stres selama menjalani perawatan.
”Jika mereka jenuh dan stres, kami khawatir imunitas mereka semakin drop. Sejauh ini, pasien menyambut program ini dengan baik,” ujarnya.
Indah mengatakan, hingga saat ini, ada 23 pasien yang pernah di rawat di RSUD Blambangan. Pasien tersebut terdiri dari 17 pasien dewasa dan enam pasien anak. Pasien yang dirawat di ruang isolasi ialah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang perlu menjalani perawatan medis.
”Selama ini, RSUD Blambangan merawat paling banyak tujuh pasien dalam satu waktu. Sebab, bila gejala ringan atau tanpa gejala, pasien dapat melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing atau di rumah isolasi yang disiapkan oleh desa atau Pemkab Banyuwangi,” kata Indah.
Hingga Selasa (28/4/2020) tercatat, tiga orang positif Covid-19 dan 12 orang masuk kategori PDP. Dari tiga orang yang positif Covid-19, satu orang di antaranya meninggal.