Balai Veteriner Bukittinggi Mulai Periksa Sampel Covid-19
Laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi mulai memeriksa sampel usap hidung dan tenggorokan pasien diduga mengidap Covid-19 di Sumatera Barat.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatera Barat, mulai memeriksa sampel usap hidung dan tenggorokan pasien yang diduga mengidap Covid-19 di Sumatera Barat. Untuk tahap pertama, ada tujuh sampel dari dua rumah sakit umum daerah yang diperiksa, yakni dari Kota Bukittinggi dan Kabupaten Limapuluh Kota.
Kepala Balai Veteriner Bukittinggi Krisnandana, Rabu (29/4/2020), mengatakan, laboratorium balai menerima sampel dari rumah sakit pada pukul 08.00-12.00. Hari ini, ada tujuh sampel yang diperiksa, yaitu dua dari RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi dan lima dari RSUD Acmad Darwis Limapuluh Kota.
”Tujuh sampel ini besok sudah ada hasilnya. Jadi, ke depannya begitu, hari ini masuk, hasilnya keluar besok,” kata Krisnandana ketika dihubungi dari Padang, Sumbar.
Menurut Krisnandana, laboratorium balai memeriksa sampel dari Bukittinggi, Limapuluh Kota, dan Payakumbuh, antara lain dari RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi, RSUD Achmad Darwis Limapuluh Kota, dan RSUD Dr Adnaan WD Payakumbuh. Selain itu, sampel dari tempat karantina PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi dan tempat karantina Balai Latihan Kerja Payakumbuh. Hal itu berdasarkan permintaan Dinas Kesehatan Sumbar dalam suratnya kepada balai.
Adapun untuk pengumuman hasilnya, lanjut Krisnandana, bakal disampaikan melalui satu pintu oleh Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, yang sudah terlebih dahulu melakukan pemeriksaan. Dalam operasinya, laboratorium balai juga berkoordinasi dengan Laboratorium FK Unand.
Krisnandana melanjutkan, laboratorium balai memiliki dua alat polymerase chain reaction (PCR) real time. Dengan kedua alat itu, kapasitas maksimal pemeriksaan sampel di laboratorium balai per hari sekitar 50 sampel.
Kapasitas maksimal pemeriksaan sampel di laboratorium balai per hari sekitar 50 sampel.
Laboratorium mengantongi izin dari Kementerian Kesehatan untuk memeriksa sampel usap hidung dan tenggorokan pasien diduga mengidap Covid-19 pada 15 April 2020. Namun, ada sejumlah penyesuaian ruangan agar proses pemeriksaan sesuai dengan standar Kemenkes karena balai sehari-hari memeriksa virus hewan, bukan virus manusia.
Meskipun terbiasa memeriksa virus hewan, laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi bisa memeriksa virus SARS-Cov-2, pemicu Covid-19. Secara umum, kata Krisnandana, proses dan alat pemeriksaan virus hewan ataupun virus manusia sama. Namun, tetap ada penyesuaian, seperti pengelolaan limbah. Limbah virus hewan tidak boleh bercampur dengan limbah virus manusia sehingga muncul virus baru yang lebih berbahaya (Kompas.id, 12/4/2020).
Reagen mencukupi
Terkait ketersedian reagen, lanjut Krisnandana, laboratorium balai masih punya reagen milik sendiri untuk pemeriksaan 200 sampel. Saat ini, balai sudah mengajukan ke Pemprov Sumbar untuk menambah reagen. Ia berharap stok reagen selalu tersedia agar pemeriksaan bisa berkelanjutan.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, tambahan laboratorium pengujian sampel usap hidung dan tenggorokan pasien terduga Covid-19 itu bisa mempercepat penanganan Covid-19 di Sumbar. Selain menelusuri dan mengisolasi dengan cepat kontak erat penderita Covid-19, pemeriksaan yang cepat juga menjadi kunci penanganan Covid-19.
”Kapasitas pemeriksaan bertambah 50 sampel lagi. Dengan tambahan ini, semakin banyak sampel yang bisa diperiksa sehingga penanganan bisa lebih cepat,” kata Irwan. Dengan demikian, ada dua laboratorium pemeriksa Covid-19 di Sumbar, yakni laboratorium FK Unand dan laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi. Keduanya total bisa memeriksa sekitar 350 sampel sehari.
Namun, kata Irwan, mulai Kamis (29/4/2020) besok, laboratorium FK Unand bisa memeriksa hingga 360 sampel sehari. Sehingga mulai Kamis, kapasitas pemeriksaan sampel Covid-19 di Sumbar mencapai 410 sampel per hari.
Sejak pertama beroperasi pada 23 Maret 2020, laboratorium FK Unand sudah memeriksa 3.200 sampel. Kapasitasnya semakin meningkat mulai dari 50-60 sampel di awal-awal hingga 360 sampel. Dengan itu, saat ini, Sumbar sudah sanggup memeriksa hingga sampel orang dalam pengawasan (ODP).
Terkait ketersediaan reagen, Irwan mengatakan, Selasa (28/4/2020) malam, Sumbar sudah menerima pasokan reagen. Rabu sore juga akan ada tambahan kiriman. Total pasokan reagen yang tiba dalam dua hari ini bisa untuk pengujian 20.000 sampel.
Hingga Rabu, data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar menunjukkan jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 145 orang. Dari total kasus positif, 15 orang meninggal, 24 orang sembuh, 42 orang dirawat di rumah sakit, 38 orang isolasi mandiri, dan 26 diisolasi di Balai Pelatihan Kesehatan Sumbar. Kasus pertama di Sumbar ditemukan pada 26 Maret 2020.