Polda Maluku telah menyalurkan lebih dari 10.000 paket bahan kebutuhan pokok bagi warga kalangan ekonomi lemah terdampak pandemi Covid-19.
Oleh
FRANS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Polda Maluku telah menyalurkan lebih dari 10.000 paket bahan kebutuhan pokok bagi warga kalangan ekonomi lemah terdampak pandemi Covid-19. Langkah ini untuk membantu pemerintah daerah dalam penanggulangan dampak wabah. Semua pihak diajak bergerak bersama membantu mereka yang kesusahan.
Hampir setiap hari, Polda Maluku membagikan paket bantuan bahan pokok. Seperti pada Selasa (28/4/2020), rombongan yang dipimpin Kepala Polda Maluku Inspektur Jenderal Baharudin Djafar membagikan paket bantuan bagi warga di Desa Hulaliu, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Ikut mendampingi, Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayor Jenderal Marga Taufiq.
Bantuan paket bahan makanan itu sudah mulai dibagikan Polda Makuku sejak awal bulan ini. Selain Polda, bantuan juga disalurkan jajaran di bawahnya, mulai dari polres di tingkat kabupaten/kota hingga polsek di tingkat kecamatan. Setiap paket bantuan berisi beras, gula, minyak goreng, mi instan, dan telur ayam. Warga penerima bantuan adalah petani, buruh serabutan, pedagang asongan, tukang becak, ojek, dan nelayan.
”Total bantuan yang sudah disalurkan lebih kurang 10.000 paket. Dengan sumber daya yang terbatas, Polda Maluku akan terus berupaya menjangkau warga yang dianggap mendesak untuk dibantu. Ini sebagai bentuk kepedulian di tengah wabah Covid-19 yang kian mencemaskan kita semua,” kata Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat, Selasa petang.
Roem mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima dari jajaran Polri di lapangan, banyak warga yang ekonomi rumah tangganya kian sengsara akibat pandemi. Sementara, di sisi lain, mereka belum mendapatkan bantuan. ”Pernah suatu malam, tanpa ada pengawalan, Pak Kapolda diam-diam menemui para tukang becak untuk menanyakan kondisi mereka,” ujar Roem.
Menurut dia, di tengah kondisi seperti saat ini, pemerintah daerah yang memegang kendali penanggulangan Covid-19 menghadapi banyak tantangan. Bantuan yang diberikan Polda Maluku itu ikut meringankan kerja pemerintah daerah. Roem juga mengajak semua pihak, terutama institusi negara, bergerak bersama dalam penanggulangan wabah ini.
La Amir (43), penarik becak di Ambon, menyampaikan terima kasih kepada Polda Maluku yang telah memberikan bantuan kepada dirinya dan penarik becak yang lain. Ia mengatakan, dirinya tidak terdaftar sebagai penerima bantuan langsung tunai dari pemerintah. ”Katanya, harus KTP Ambon. Sementara, KTP saya dari Buton (Sulawesi Tenggara),” katanya.
Taufiq (32), sopir angkutan kota di Ambon, juga mengeluh namanya tidak masuk dalam daftar penerima bantuan. Semua sopir dengan pangkalan Terminal Mardika Ambon diminta mendaftarkan diri lewat petugas dari Dinas Perhubungan Kota Ambon. ”Nama saya hilang dari daftar karena katanya KTP saya dari luar Ambon. Saya tanya beberapa kali, tapi jawabannya sama,” kata Taufiq.
Selain itu, banyak pula mahasiswa yang tinggal di kos belum terdaftar sebagai penerima bantuan. Mereka kebanyakan berasal dari luar Ambon. Sejak pandemi merebak, kiriman uang dan bekal dari orangtua juga tersendat. Banyak yang menumpang hidup dari belas kasihan tetangga sekitar kos.
”Tiap hari kami makan mi instan. Beras juga sudah hampir habis,” kata Mendi, mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura.
Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler mengatakan, warga yang belum mendapatkan bantuan bisa mendaftar melalui ketua RT setempat. Tidak tertutup kemungkinan pembaruan data akan dilakukan. Karena itu, warga pun diminta proaktif melapor.
Hingga Selasa, bantuan untuk warga masih terus disalurkan. Pemerintah Kota Ambon pun memastikan semua warga yang terdampak akan mendapatkan bantuan.