Pasien Diminta Jujur Terkait Riwayat Kesehatan dan Kontak Terakhir
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta pasien di rumah sakit jujur menginformasikan riwayat kesehatannya kepada tenaga medis. Itu hal penting untuk melindungi tenaga medis pada saat pandemi korona
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA/IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta pasien-pasien di rumah sakit jujur menginformasikan riwayat kesehatannya kepada tenaga medis. Kejujuran pasien merupakan hal penting untuk melindungi tenaga medis pada saat pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Selasa (28/4/2020), mengatakan, hingga saat ini, ada sejumlah tenaga medis yang terpapar Covid-19. Beberapa di antaranya sudah dinyatakan sembuh.
Almarhum terpapar Covid-19 dari pasien yang tidak jujur memberikan keterangan riwayat penyakitnya.
Salah satu yang pernah positif Covid-19 adalah dokter di RSUD Dr Soewandhie, almarhum Berkatnu Indrawan Janguk. Dokter tersebut meninggal pada Senin (27/4/2020) dan positif Covid-19. Berkatnu sudah dinyatakan sembuh setelah tiga kali hasil tes swab menunjukkan negatif, tetapi meninggal akibat penyakit jantung.
”Almarhum terpapar Covid-19 dari pasien yang tidak jujur memberikan keterangan riwayat penyakitnya,” katanya.
Risma mengatakan, meskipun dokter tersebut meninggal bukan akibat Covid-19, dia sempat dinyatakan positif. Terpaparnya tenaga medis menjadi perhatian serius karena merupakan garda terakhir penanganan Covid-19. Dokter tersebut akan diberikan penghargaan atas pengabdiannya di rumah sakit milik Pemkot Surabaya tersebut.
Dia mengingatkan agar para tenaga medis membekali diri dengan alat pelindung diri yang memadai saat merawat pasien Covid-19. Jangan sampai dokter yang bertugas menolong pasien justru tertular. ”Berapa pun kebutuhan alat pelindung diri kami akan penuhi,” katanya.
Seusai ke rumah duka, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini langsung menuju RSUD dr Soewandhie untuk memberikan semangat serta dukungan penuh kepada para dokter, termasuk tenaga kesehatan yang bertugas dalam penanganan Covid-19 ini.
Dalam kesempatan itu, Risma mengimbau tenaga kesehatan disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap. Baik perawat, dokter, maupun bagian administrasi juga harus menggunakan APD tanpa terkecuali.
”Saya minta nanti garda terdepan harus menggunakan APD terbaik dan lengkap, baik para perawat, dokter, maupun juga bagian administrasi,” ujar Risma di halaman RSUD dr Soewandhie.
Ia menjelaskan, sebelum menolong pasien, tenaga medis tidak menomorduakan keamanan dan kesehatan dirinya, termasuk tidak boleh lalai dan ceroboh dalam mengenakan APD lengkap. ”Tolong semuanya juga pakai pelindung wajah,” kata Risma.
Saat itu, Wali Kota Risma berkali-kali menyampaikan dorongan kepada para tenaga kerja agar selalu semangat dalam menjalankan tugasnya. Para dokter menggunakan baju rangkap dua atau lebih sehingga setelah keluar dari rumah sakit dapat langsung ganti baju di lobi depan rumah sakit. ”Ini depan juga ada toilet, saya minta juga para dokter agar bisa ganti baju kalau perlu mandi dulu di sana,” katanya