EA (34), pasien positif Covid-19 pertama di Nusa Tenggara Timur, dinyatakan sembuh setelah melakukan tes spesimen kedua di RSUD Yohannes, Kupang. Dengan demikian, NTT tidak memiliki pasien positif Covid-19.
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — EA (34), pasien positif Covid-19 pertama di Nusa Tenggara Timur yang diumumkan 11 April 2020 oleh Gugus Tugas Covid-19 pusat, dinyatakan sembuh setelah melakukan tes spesimen kedua di RSUD Yohannes, Kupang. Dengan ini, NTT kembali zero positif Covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Nusa Tenggara Timur (NTT), Marius Jelamu, di Kupang, Jumat (24/4/2020) pukul 22.00 Wita, mengatakan, EA satu-satunya pasien Covid-19 di NTT saat ini. Berkat pengabdian dan keseriusan tim medis di RSUD Yohannes, Kupang, EA dinyatakan sembuh. Hari ini, Sabtu (25/4/2020), EA dipulangkan ke kediamannya di Kupang. EA masih menjalani karantina mandiri di kediamannya selama 14 hari ke depan di bawah pemantauan petugas kesehatan.
”EA telah menjalani hasil tes swab kedua dan dinyatakan negatif. Namun, EA harus menjalani karantina mandiri dalam pemantauan tim medis selama 14 hari ke depan untuk memastikan virus itu benar-benar tidak ada lagi,” kata Jelamu.
Kesembuhan pasien Covid-19 pertama di NTT ini memberikan harapan bagi masyarakat NTT. Covid-19 bisa disembuhkan tim medis di wilayah ini. Selain kerja keras tim medis, faktor pendukung lain, antara lain daya tahan tubuh dan tingkat imunitas pasien, cuaca NTT yang terkenal panas, juga keyakinan dan semangat pasien untuk sembuh.
Dengan kesembuhan EA, maka NTT kembali zero positif Covid-19. Covid-19 sudah masuk wilayah NTT baik oleh warga NTT yang masuk kategori ODP atau PDP maupun warga Timor Leste positif Covid-19 yang singgah ke NTT.
EA telah menjalani hasil tes swab kedua dan dinyatakan negatif.
Sementara itu, orang-orang yang pernah berpapasan atau kontak fisik dengan EA, seperti istri, ayah mertua, dan rekan-rekan pasien, juga sedang dalam pemantauan. Pemantauan serupa dilakukan bagi dua sopir yang membawa delapan warga Timor Leste positif Covid-19 dan anggota keluarga sopir.
Jelamu mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga protokol Covid-19, yakni menetap di rumah. Jika terpaksa keluar rumah harus menjaga jarak fisik dengan orang sekitar, mengenakan masker, dan selalu mencuci tangan.
Bupati Lembata Elieser Yentji Sunur menyebutkan, sesuai hasil tes cepat terhadap puluhan warga Lembata, diketahui ada enam warga reaktif Covid-19. Salah satu di antaranya PNS di daerah itu. Mereka ini sudah diisolasi di rumah sakit, tetapi harus menjalani tes lanjutan berupa tes cepat kedua dan pengambilan usap tenggorokan untuk diperiksa di Jakarta.
Di Kabupaten Sikka, sembilan eks penumpang KM Lambelu juga reaktif saat diperiksa. Hasil tes cepat lain, yakni Labuan Bajo terdapat 13 orang reaktif. Mereka ini selesai mengikuti kegiatan keagamaan di Gowa, beberapa waktu lalu.
Hasil tes cepat di Ende juga menunjukkan 22 orang reaktif. Mereka ini juga baru selesai mengikuti kegiatan keagamaan nasional di Gowa. Kabupaten Kupang sebanyak lima orang dan Kabupaten Rote Ndao dua orang. Meski masih menjalani tes lanjutan berupa PCR, mereka sudah diisolasi di rumah sakit.
Direktur Lingkar Insani NTT Maria Imelda Toge mengatakan, alat tes cepat yang diberikan ke NTT sebanyak 6.500 buah. Sebanyak 22 kabupaten/kota di NTT telah melakukan tes cepat terhadap puluhan, bahkan ratusan ODP dan PDP.
Semestinya, menurut Maria, hasil tes cepat jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang diumumkan saat ini. Ada larangan mengumumkan tes cepat oleh bupati dan wali kota se-NTT dari Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTT beberapa waktu lalu.
Menurut Toge, masyarakat di desa dan kecamatan di NTT lebih peduli terhadap ancaman penyebaran Covid-19 ini. Mereka sangat ketat melarang kedatangan orang yang mereka tidak kenal, ke kampung–kampung.
”Ini juga sebaiknya diberlakukan di Kota Kupang dan pusat kabupaten. Warga saling mengingatkan akan kedatangan tamu dari luar dan menjaga jarak satu sama lain,” kata Toge.
Ia berharap dengan larangan penerbangan pesawat masuk dan keluar NTT, yang berlaku juga untuk kapal laut, serta kehadiran warga Timor Leste ke NTT, kasus penyebaran Covid-19 di NTT bisa ditekan.