Hotel di NTB Tawarkan Diri Jadi Tempat Isolasi Mandiri
Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Universitas Mataram bekerjasama dengan dua hotel di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat untuk menyediakan paket isolasi mandiri bagi pasien kategori ringan dan sedang.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS - Dua hotel di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyediakan paket isolasi mandiri bagi pasien kategori ringan dan sedang. Selain mendukung warga untuk melakukan karantina mandiri, hal itu dilakukan untuk menggairahkan bisnis perhotelan yang kini lesu.
Program itu digagas Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Universitas Mataram bersama FizzHotel dan Nutana Hotel Lombok. Harapannya, kerjasama ini akan diikuti hotel lain di NTB.
Hingga Jumat (24/4/2020) malam, berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTB, total pasien positif Covid-19 di daerah itu mencapai 165 orang. Dari jumlah itu, 20 orang dinyatakan sembuh, empat meninggal dunia, dan 141 masih dalam perawatan. Sementara itu, pasien yang masih dalam pengawasan sebanyak 247 orang dan 820 orang masih dalam pemantauan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Universitas Mataram dr Affarah Gangsar di Mataram, Jumat (24/4/2020) mengatakan, kapasitas rumah sakit yang terbatas rentan jadi masalah. Kondisi akan semakin sulit ketika kasus-kasus yang lebih berat muncul membuat daya tampung rumah sakit tidak mencukupi.
Oleh karena itu, karantina mandiri bisa menjadi solusi. Misalnya untuk masyarakat yang baru pulang dari daerah terpapar atau pelaku perjalanan tanpa gejala. Termasuk di dalamnya orang-orang yang berisiko sehingga harus diisolasi.
"Apalagi ada beberapa orang yang tidak mau dikarantina di rumah sendiri dengan alasan stigma dari lingkungan. Ada juga yang tidak terstigma, tetapi khawatir jadi pembawa virus karena punya anggota keluarga yang berisiko seperti nenek," kata Affarah.
Selain itu, kata Affarah, alasan lainnya untuk menggairahkan bisnis hotel yang tengah lesu akibat hantaman Covid-19. Menurut data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia NTB, dari 56 hotel yang bergabung, sebanyak 24 hotel tutup dan 32 hotel masih buka. Namun, sebagian hotel yang masih buka juga sepi konsumen. Tercatat, 3.310 karyawan yang diberhentikan.
Pemilik Fizz Hotel Firadz Pariska menambahkan, kerjasama ini bagian dari upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Namun, ia juga mengatakan, hal ini sekaligus menyikapi lesunya dunia perhotelan.
"Jadi, hotel kami bukan sebagai lokasi penampungan atau karantina bagi pasien positif. Fizz Hotel dan Nutana adalah lokasi isolasi mandiri bagi pasien yang memiliki gejala, tetapi bukan yang terkonfirmasi positif. Kalau positif, itu dirawat khusus di ruang isolasi," kata Firadz.
Firadz memaparkan, untuk paket lengkap isolasi mandiri selama 14 hari, masyarakat cukup membayar Rp 7,9 juta per orang untuk setiap kamar. Itu sudah termasuk makan tiga kali sehari, buah atau vitamin dua kali sehari, cuci pakaian, masker, termasuk pemeriksaan kesehatan dan dua kali tes uji cepat.
Affarah menambahkan, pelayanan yang diberikan pihak hotel juga sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) satuan tugas Rumah Sakit Unram. Oleh karena itu, sebelumnya, para karyawan hotel sudah mengikuti pelatihan selama beberapa hari.
Hotel kami bukan sebagai lokasi penampungan atau karantina bagi pasien positif. Fizz Hotel dan Nutana adalah lokasi isolasi mandiri bagi pasien yang memiliki gejala, tetapi bukan yang terkonfirmasi positif. Kalau positif, itu dirawat khusus di ruang isolasi
"Kami melatih mereka agar tetap disiplin sesuai protokol. Minimal bagaimana berkontak dengan tamu," kata Affarah.
Menurut Affarah, melalui pelatihan, mereka juga mengarahkan bagaimana karyawan hotel bisa tetap sehat. Oleh karena itu, mereka juga menyiapkan ruang ganti khusus.
"Pemeriksaan kesehatan bagi warga yang isolasi mandiri di hotel juga akan kami berikan. Termasuk rapid tes. Jika tidak ada gejala yang berat, maka nanti akan mendapat surat keterangan sudah karantina dari kami. Tetapi jika muncul keluhan, akan langsung dibawa ke rumah sakit," kata Affarah.
Terkait prosedur pendaftaran, kata Affarah, masyarakat bisa langsung mendaftar via aplikasi pemesanan hotel untuk paket isolasi mandiri baik di Fizz Hotel maupun Nutana. "Kami juga menawarkan langsung ke masyarakat yang kebetulan datang ke rumah sakit untuk periksa," kata Affarah.
Sejauh ini, kata Affarah, baru dua hotel yang mereka gandeng untuk kerjasama tersebut. Dia berharap, hotel-hotel lain di Mataram bias ikut melakukan hal serupa.