Tujuh Titik Pemeriksaan di Kabupaten Malang Disiapkan untuk Menapis Pendatang
Kabupaten Malang menyiapkan tujuh titik pemeriksaan untuk memeriksa pendatang yang masuk ke wilayahnya. Malang juga siapkan tempat karantina di desa-desa.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Kabupaten Malang, Jawa Timur, mendirikan tujuh titik pemeriksaan (check point) di sejumlah pintu masuk ke kabupaten tersebut guna menapis pendatang dari luar daerah termasuk pemudik. Sementara Pemerintah Kota Batu menyiapkan tiga buah tempat tinggal bersana untuk tempat karantina bagi pemudik.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Malang Arbani Mukti Wiboro, Kamis (23/4/2020), mengatakan, ketujuh titik pemeriksaan itu berada di depan Bakpao Telo, Lawang, yang merupakan pintu masuk Kabupaten Malang dari arah Surabaya; Rest Area Tol Pandaan-Malang di Desa Dengkol, Kecamatan Singosari; dan pintu keluar Tol Lawang.
”Selain itu, cek point juga ada di Karangkates (pintu masuk dari Blitar), Ampelgading (pintu masuk dari Lumajang), Pelabuhan Ikan Sendangbiru, dan perbatasan Kasembon (pintu masuk dari Kediri),” ujarnya melalui Whatsapp. Ketujuh cek point sudah beroperasi sejak pekan lalu.
Menurut Arbani, pihaknya juga menyiapkan tempat karantina, baik yang dibuat oleh kabupaten maupun desa. Untuk kabupaten, lokasinya berada di Rumah Susun Aparatur Sipil Negara (Rusun ASN) di Kepanjen. Di tempat itu terdapat 54 kamar dengan jumlah tempat tidur sebanyak 108 buah.
Rusun ASN diperuntukkan bagi pasien dalam perawatan (PDP) yang sudah sehat. Adapun tempat karantina yang berada di desa-desa diperuntukkan bagi pendatang atau mereka yang berstatus orang dengan risiko (ODR). ”Di setiap desa juga dibentuk posko Covid-19 untuk penapisan pendatang atau ODR,” katanya.
Di setiap desa juga dibentuk posko Covid-19 untuk penapisan pendatang atau ODR.
Disinggung mengenai jumlah pendatang atau pemudik yang telah masuk ke Kabupaten Malang, Arbani mengatakan, mereka masuk dalam data ODR. ODR dari dalam negeri yang dipantau ada 2.500-an orang.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jawa Timur hingga 22 April, di Kabupaten Malang terdapat 19 orang terkonfirmasi positif (1 meninggal, 12 dirawat, 6 sembuh), 122 PDP (56 pengawasan, selesai 60, meninggal 6), dan orang dalam pemantauan (ODP) 307 (137 dipantau, 168 selesai, 2 meninggal).
Sementara itu, meski luas wilayahnya jauh lebih kecil dari Kabupaten Malang, Pemerintah Kota Batu mengantisipasi telah menyiapkan tiga buah selter. Persiapan ini dilakukan sejak dini untuk mengantisipasi jika masih tetap ada warga yang mudik.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Batu Muhammad Chori mengatakan, tiga tempat penampungan yang dipersiapkan ada di Gedung Bima Sakti Songgoriti yang bisa menampung 200 orang, Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan Tenaga Kependidikan (P4TK) Pendem yang bisa menampung 120 orang, dan Wisma Talita Kum Metro di Desa Sisir yang mampu menampung 60 orang.
Selain itu, ada juga gedung milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu yang dipersiapkan sebagai tempat alternatif jika tempat penampungan yang ada tidak lagi mencukupi. Namun, sampai saat ini, gedung BPBD belum memiliki fasilitas tempat tidur sehingga perlu disiapkan lebih dulu.
”Bila kebutuhan meningkat, kapasitas ruangan di selter itu bisa dioptimalkan dengan menambah tempat tidur. Selain itu, ada juga cadangan ruangan hall cukup luas yang sudah dilengkapi tempat tidur,” ucapnya. Sejauh ini tempat penampungan itu belum terisi.
Pemanfaatan salah satu lokasi jadi tempat penampungan, yakni Wisma Talita Kum Metro di Sisir, dilakukan dengan pertimbangan pihak Kecamatan Bumiaji belum menemukan tempat yang memadai. Pihak kecamatan juga sudah berupaya menghubungi hotel yang ada di wilayah itu, tetapi belum ada yang merespons.
Sejauh ini, jumlah penderita terkonfirmasi positif di Batu ada 2 (1 sembuh, 1 dirawat), 16 PDP (9 dalam pengawasan, 6 selesai pengawasan, 1 meninggal), dan 152 ODP (106 selesai pemantauan, 46 dalam pemantauan). Selain itu, juga ada 96 orang tanpa gejala (65 pemantauan, 31 selesai pemantauan), dan 1.141 ODR (220 dalam pemantauan, 921 selesai pemantauan).