Transmisi Lokal di Sumsel Terjadi pada Keluarga Pasien dan Petugas Medis
Hasil pelacakan kasus transmisi lokal yang terjadi di Sumatera Selatan menunjukkan penularan Covid-19 di Sumsel terjadi pada keluarga pasien positif Covid-19 dan petugas medis yang merawat pasien.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Hasil pelacakan kasus transmisi lokal yang terjadi di Sumatera Selatan menunjukkan sumber penularan Covid-19 di Sumsel berasal dari dua kawasan zona merah, yakni Palembang dan Prabumulih. Di Palembang, transmisi lokal ditengarai terjadi di rumah sakit pada petugas medis yang merawat pasien. Adapun di Prabumulih ada dalam keluarga pasien.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel Yusri, Kamis (23/4/2020), di Palembang. Saat ini, semua orang yang kontak dekat dengan orang yang telah terkonfirmasi positif, tengah diperiksa untuk diperiksa.
Di Palembang, lanjut Yusri, sumber penularan berasal dari aktivitas perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit. Hal itu terlihat dari adanya beberapa tenaga medis yang terkonfirmasi positif Covid-19. Petugas medis memang sangat rentan tertular karena menangani langsung pasien positif.
Adapun untuk kasus di Prabumulih, ungkap Yusri, sumber penularan berasal dari pasien kasus nomor 2 yang juga merupakan tenaga medis. ”Itulah sebabnya, untuk kasus di Prabumulih didominasi oleh keluarga pasien,” katanya.
Kota Prabumulih dan Palembang memang merupakan kota dengan warga positif Covid-19 terbanyak di Sumsel. Tercatat, dari 93 kasus positif Covid-19 di Sumsel, 59 di antaranya ada di Palembang, dan 10 ada di Kota Prabumulih.
Walau demikian, semua orang yang kontak erat dengan pasien positif, terus dilacak dan harus menjalani isolasi secara ketat, baik di rumah sakit rujukan, Rumah Sehat Covid-19 di kawasan Wisma Atlet, Jakabaring, Palembang, ataupun di tempat tinggal mereka.
”Beberapa di antara mereka yang tengah menjalani pemeriksaan spesimen sedang melakukan isolasi mandiri di rumah. Mereka yang tinggal di rumah sudah mengerti terkait protokol kesehatan yang harus diikuti tentu dengan pengawasan ketat,” ungkap Yusri.
Secara keseluruhan di Sumsel, sudah ada 491 orang yang telah diambil spesimennya diteliti di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang. Dari jumlah tersebut 278 orang di antaranya merupakan orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Hasilnya, sebanyak 93 orang positif dan 123 orang negatif. Adapun 245 orang lainnya masih dalam proses penelitian.
Per Kamis (23/4), ada tambahan empat orang di Sumsel yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dua dari Palembang, keduanya berjenis kelamin perempuan usia (54) dan (30).
Adapun dua orang lainnya berasal dari Prabumulih, yakni perempuan (17) dan perempuan (4). Untuk kasus di Prabumulih, pasien masih ada hubungan dengan pasien nomor dua yang sudah meninggal Maret lalu.
Belum di area terbuka
Yusri menyampaikan, sampai saat ini penularan di Sumsel belum terjadi di area terbuka seperti pasar atau tempat sarana umum lainnya. Penularan masih berkutat pada tenaga medis dan keluarga pasien.
Sampai saat ini penularan di Sumsel belum terjadi di area terbuka seperti pasar atau tempat sarana umum lainnya.
Walau demikian, pihaknya mengimbau agar masyarakat mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemeritah, yakni dengan menjaga jarak, cuci tangan, mengenakan masker, dan mengonsumsi makanan yang bergizi. ”Jangan stres karena itu bisa menurunkan daya tahan tubuh,” ungkapnya.
Yusri menyayangkan masih adanya warga yang pergi ke tempat yang ramai tanpa menggunakan masker terutama di pasar. Hal ini sangat berbahaya, pasalnya penularan Covid-19 sangat mudah, yakni dengan interaksi kurang dari satu meter, flu, batuk, dan memegang barang yang sudah dipegang oleh banyak orang. ”Untuk itu, kami tetap mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker dan rajin mencuci tangan,” kata Yusri.
Sampai saat ini, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Sumsel mencapai 3.121 orang, dari jumlah tersebut, 2.078 orang sudah selesai dipantau, sisanya sebanyak 1.043 masih dalam pemantauan. Adapun untuk pasien dalam pengawasan (PDP) sudah mencapai 141 orang. Sebanyak 72 orang dinyatakan negatif Covid-19 dan 69 orang lainnya masih dalam pengawasan di rumah sakit.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengingatkan setiap warga Palembang untuk mengikuti instruksi pemerintah, yakni mengenakan masker saat terpaksa keluar rumah. ”Sebisa mungkin tetap tinggal di rumah dan kalaupun harus keluar gunakan masker,” ujarnya.
Harnojoyo juga berharap masyarakat berperan aktif untuk mencegah penularan ini dengan mengikuti peraturan dari pemerintah. ”Tujuan dibuatnya aturan tidak lain untuk melindungi masyarakat,” kata dia.