logo Kompas.id
NusantaraSebelum ”Badai” di Wakatobi
Iklan

Sebelum ”Badai” di Wakatobi

Wisata di Wakatobi terus bersalin rupa dengan kekayaan alam, kultur, dan masyarakatnya. Dari bawah, warga berbenah agar ekowisata moncer dan berdampak luas. Tantangan di masa pandemi Covid-19 semakin beragam.

Oleh
Saiful Rijal Yunus
· 6 menit baca

Tak melulu di dalam laut, wisata di Wakatobi terus bersalin rupa dengan kekayaan alam, kultur, dan masyarakatnya. Dari bawah, warga berbenah agar ekowisata moncer dan berdampak luas. Tantangan beragam, bahkan sebelum badai pandemi Covid-19 tiba. Perlu upaya ekstra agar sektor pariwisata ini membawa sejahtera kepada semua.

https://cdn-assetd.kompas.id/z7TPfGbmlxs6kmJCUrJntURa8q8=/1024x1024/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FDesa-Kulati_88866089_1587562105.jpg
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Suasana senja di Tomia, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Jumat (28/2/2020). Warga di Wakatobi berbenah menggalakkan pariwisata berbasis kearifan dan kelestarian lingkungan di tengah berbagai tantangan.

Selepas tengah malam, di sebuah balai bambu, La Asiru memangku gambus uzur. Jemarinya memetik pelan. Suara paraunya mengiris malam.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000