Jumlah Penumpang Kapal yang Tiba di Pelabuhan Bakauheni Meningkat
Jelang berlakunya larangan mudik, jumlah penumpang kapal yang tiba di Pelabuhan Bakauheni meningkat. Para pemudik memilih pulang lebih awal ke kampung halamannya sebelum aturan itu efektif diterapkan.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Jelang berlakunya larangan mudik, jumlah penumpang kapal yang tiba di Pelabuhan Bakauheni meningkat. Para pemudik memilih pulang lebih awal ke kampung halamannya sebelum aturan itu efektif diterapkan.
Saifulahil M Harahap dari Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Bakauheni mengatakan, jumlah pemudik yang tiba di terminal kedatangan Pelabuhan Bakauheni meningkat sejak Rabu (22/4/2020). Kondisi itu diprediksi masih akan terus berlangsung hingga Jumat dini hari.
Berdasarkan data yang dihimpun dari ASDP Bakauheni, pada Rabu, jumlah penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni sebanyak 7.277 orang. Jumlah itu meningkat sebanyak 2.283 orang dibandingkan hari sebelumnya. Pada Selasa, jumlah pemudik yang tiba di pelabuhan Bakauheni sebanyak 4.994 orang.
Sementara itu, pada Rabu, jumlah penumpang kapal yang berangkat menuju Pelabuhan Merak sebanyak 5.022 orang. Pada hari sebelumnya, jumlah penumpang kapal yang berangkat menuju Merak sebanyak 4.284 orang.
Terkait larangan mudik, kata dia, belum ada instruksi pembatasan akses di pelabuhan. Hingga saat ini, pelabuhan masih beroperasi 24 jam. Jumlah kapal yang melayani penumpang juga tidak ada perubahan seperti hari biasanya. Dalam sehari, ada 28 hingga 29 unit kapal yang beroperasi yang berlayar di Selat Sunda.
Para pemudik memilih pulang lebih awal ke kampung halamannya sebelum aturan itu efektif diterapkan.
Untuk mengurangi kerumunan penumbang, ASDP menerapkan pembelian tiket kapal secara daring melalui aplikasi Ferizy. Meski begitu, sudah terjadi penurunan penumpang hingga 25 persen sejak pandemi Covid-19 berlangsung.
Dia menambahkan, pemeriksaan pemudik dari Pulau Jawa di Pelabuhan Bakauheni tetap diperketat sesuai protokol kesehatan. Selain pengecekan suhu tubuh, penumpang juga harus melewati bilik disinfektan yang telah disiapkan di sejumlah titik di pelabuhan. Selain itu, petugas juga mengatur jarak antarpenumpang di loket, ruang tunggu, hingga di dalam kapal.
“Pemeriksaan kesehatan penumpang dilakukan berlapis, mulai dari Pelabuhan Merak, di dalam kapal, dan di terminal kedatangan di Pelabuhan Bakauheni,” kata Saifulahil saat dihubungi dari Bandar Lampung, Kamis (23/4/2020).
Sementara itu, situasi di Terminal Rajabasa, Bandar Lampung, pada Kamis siang tampak lengang. Belasan bus yang ada di terminal tampak kosong.
Purwadi (36), pemudik dari Tangerang, Banten, mengatakan, dia memilih mudik lebih awal karena khawatir tidak bisa pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Selain itu, dia juga menghindari sanksi atas aturan larangan mudik dari pemerintah.
Kepala Terminal Kelas Tipe A Rajabasa Denny Wijdan mengatakan, hingga kini, belum ada instruksi dari pemerintah untuk menutup akses terminal. Pihaknya tetap akan menerapkan protokol kesehatan terhadap pemudik. Mereka yang terindikasi menunjukkan gejala Covid-19 akan dibawa ke ruang isolasi sementara. Tim gabungan juga menyiapkan posko pengamanan di terminal.