Menjelang Ramadhan, Harga Bahan Pokok di Lampung Stabil
Harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Bandar Lampung, stabil menjelang Ramadhan. Kondisi pasar juga dinilai lebih lesu akibat pandemi Covid-19.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Tak seperti tahun sebelumnya, harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Bandar Lampung, stabil menjelang Ramadhan. Kondisi pasar juga dinilai lebih lesu akibat pandemi Covid-19.
Pemantauan Kompas di sejumlah pasar tradisional di Bandar Lampung, Kamis (23/4/2020), harga cabai keriting Rp 22.000 per kilogram dan harga cabai rawit Rp 24.000 per kg. Sementara itu, harga beras medium Rp 9.500 per kg dan harga daging ayam berkisar Rp 16.000-Rp 18.000 per kg.
Bahan pokok yang harganya cenderung tinggi adalah telur ayam dan gula pasir. Saat ini, harga telur ayam Rp 23.000–Rp 24.000 per kg, sedangkan gula pasir Rp 17.000–Rp 18.000 per kg. Selain mahal, stok gula di sejumlah ritel juga menipis.
Ramni (45), pedagang cabai di Pasar Rajabasa, mengatakan, tidak ada kenaikan signifikan harga cabai menjelang Ramadhan. Menurut dia, kondisi itu berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. ”Stok cabai lagi banyak, pembeli juga sepi,” ujar Ramni.
Menurut dia, jumlah pembeli di pasar tradisional berkurang selama pandemi Covid-19. Saat normal, Ramni bisa menjual hingga 50 kilogram per hari. Namun, sejak satu bulan terakhir, dia hanya bisa menjual cabai paling banyak 20 kilogram per hari.
Ramni yang hanya mengandalkan penjualan secara konvensional menuturkan, dia mengurangi pembelian cabai dari agen agar tidak merugi. Jika tidak, cabai bakal menumpuk dan membusuk.
Stok cabai lagi banyak, pembeli juga sepi
Marniah (38), pedagang lainnya mengatakan, stok ayam dari kandang melimpah. Berkurangnya pembelian ayam dari restoran dan industri perhotelan membuat stok ayam di peternak menumpuk. Hal itu membuat harga ayam cenderung turun. ”Seminggu sebelumnya harga ayam lebih murah lagi, hanya Rp 15.000 per kg,” ujarnya.
Ayu Dewi (25), pegawai di salah satu ritel di Bandar Lampung, menuturkan, stok gula kemasan menipis sejak tiga hari terakhir. Pihaknya mengaku belum dapat memastikan kapan agen akan mengirim stok gula ke toko.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Satria Alam mengatakan, pemerintah daerah memastikan harga bahan pokok memadai selama Ramadhan. Jika terpantau ada kenaikan harga yang signifikan, pemerintah daerah akan menggelar pasar murah untuk menstabilkan harga.
Terkait masih tingginya harga gula, pemerintah akan segera berkordinasi dengan industri gula di Lampung untuk memastikan stok yang tersedia. Sebelumnya, pemda juga telah menggelar pasar murah dengan menjual gula pasir Rp 12.500 sesuai dengan harga pokok pembelian.