Jabar Utamakan Distribusi Bantuan Sosial Tepat Sasaran
Penyaluran bantuan sosial kepada keluarga terdampak ekonomi akibat Covid-19 di Jawa Barat diupayakan tepat sasaran. Kurir harus memastikan paket bantuan diterima penerima bantuan sesuai nama dan alamat.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Distribusi bantuan sosial bagi warga terdampak pandemi Covid-19 selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar di Jawa Barat diupayakan semaksimal mungkin tepat sasaran. Petugas penyalur bantuan diwajibkan menyerahkan paket secara langsung ke penerima, sesuai kartu identitas.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana, Rabu (22/4/2020), menyampaikan, sebanyak 5.237 paket bantuan telah disalurkan ke 10 wilayah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jabar. Bantuan sosial yang diberikan berupa uang tunai Rp 150.000 dan sembako senilai Rp 350.000. Bantuan ini didistribusikan Pos Indonesia bersama ojek daring dan ojek pangkalan.
Dari jumlah paket bantuan itu, tercatat 371 paket yang kembali ke Pos Indonesia karena alamat keluarga rumah tangga sasaran (KRTS) tidak sesuai data. Menurut Arifin, proses penyaluran harus disertai pelaporan ketat. Kurir ojek daring, ojek pangkalan, ataupun petugas pos harus menyerahkan paket secara langsung ke penerima, sesuai dengan kartu identitas yang dituju.
Arifin menambahkan, pihaknya juga terus berupaya menyempurnakan data penerima bantuan sosial agar tepat sasaran dan tidak tumpang tindih. Meski demikian, proses penyaluran bantuan akan tetap berjalan sambil menunggu verifikasi data dari dinas sosial kabupaten dan kota.
Selain bantuan itu, Pemprov Jabar bakal menggagas gerakan nasi bungkus (gasibu) untuk memastikan semua masyarakat Jabar dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Pemprov Jabar bakal menggagas gerakan nasi bungkus (gasibu) untuk memastikan semua masyarakat Jabar dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya.
Berdasarkan pantauan sejauh ini, kata Arifin, pendistribusian berjalan baik dengan bantuan dari Pos Indonesia, bekerja sama dengan ojek daring dan pangkalan. Hingga akhir pekan ini, pendistribusian bantuan sosial ditargetkan mencapai 264.085 paket.
”Pelibatan ojek online dan ojek pangkalan sangat membantu penyerahan bantuan pada KRTS sasaran,” ucap Arifin dalam keterangan tertulisnya.
Secara terpisah, Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita menuturkan, Gojek mendukung penerapan PSBB di wilayah Bandung Raya dengan tidak melayani transportasi Go-Ride untuk sementara waktu hingga 5 Mei 2020. Adapun layanan Go-Car dan Go Bluebird tetap tersedia dengan jumlah penumpang maksimal 2 orang.
Meski demikian, masyarakat tetap dapat menggunakan pelayanan pesan antar lainnya, yakni GoFood, GoSend, GoMed, GoMart, dan Go Box. Mereka diminta menggunakan layanan ini tanpa kontak fisik secara langsung.
Gojek mendukung penerapan PSBB di wilayah Bandung Raya dengan tidak melayani transportasi Go-Ride untuk sementara waktu hingga 5 Mei 2020.
Pihaknya juga menyediakan paket kesehatan berupa masker dan cairan antiseptik kepada ratusan ribu mitra di berbagai kota di Indonesia. Sosialisasi juga telah dilakukan untuk memastikan mitra mematuhi panduan kesehatan dan keamanan bersama.
”Menjaga keamanan dan keselamatan mitra dan pengguna adalah prioritas utama. Kami berharap langkah ini dapat mencegah penyebaran Covid-19,” kata Nila.