Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Karawang, Ruang Isolasi Ditambah
Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terus bertambah setiap hari. Pemerintah daerah bakal menambah ruang isolasi untuk mengantisipasi lonjakan pasien.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terus bertambah. Pemerintah daerah bakal menambah jumlah ruang isolasi untuk mengantisipasi lonjakan pasien.
Dalam empat hari, peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 di Karawang mencapai 10 orang. Pada Minggu (19/4/2020), tercatat ada 65 orang positif Covid-19. Saat ini, jumlahnya menjadi 75 orang. Saat ini, 1.112 orang berstatus dalam pemantauan dan 64 pasien masih dalam pengawasan. Pasien meninggal tercatat lima orang.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19 Karawang Fitra Hergyana, Rabu (22/4/2020), mengatakan, banyaknya jumlah pasien terkonfirmasi positif membuat pihaknya harus berusaha ekstra keras. Tren peningkatan ini merupakan hasil pelacakan warga yang bersinggungan langsung dengan pasien positif Covid-19 dan para perantau dari zona merah.
Untuk mengantisipasi lonjakan pasien dan kekurangan ruangan isolasi di rumah sakit rujukan, pihaknya bakal mengubah ruang kelas III RSUD Karawang menjadi ruangan khusus untuk pasien Covid-19. Berdasarkan tren peningkatan itu, kebutuhan ruang isolasi agar dapat menampung banyak pasien menjadi sangat penting. Terlebih proses penyembuhan yang memakan waktu cukup lama berkisar 18-22 hari perawatan.
Ruang isolasi ini bakal digunakan untuk menampung ratusan pasien yang terkonfirmasi positif, baik melalui tes cepat maupun tes usap. ”Ini sesuai dengan protokol pasien yang dikonfirmasi positif Covid-19 melalui tes uji cepat, mereka diwajibkan isolasi di rumah sakit, sambil menunggu hasil tes usap keluar,” kata Fitra.
Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri menambahkan, penambahan fasilitas ruang isolasi ini diharapkan bisa menampung lonjakan pasien dengan daya tampung 108 pasien. Adapun, jumlah tenaga medis dan fasilitas kesehatan di Karawang masih belum mencukupi. Ia mencontohkan, setiap tim kesehatan yang berjaga harus merawat setidaknya 14-15 orang pasien dalam pengawasan maupun positif Covid-19.
“Kami berupaya sebaik mungkin agar semua pasien bisa terlayani. Jumlah tenaga medis di Karawang terbatas, kami meminta bantuan dari asosiasi dan pusat juga” kata dia.
Ada tiga rumah sakit rujukan di Karawang, yakni RSUD Karawang, RS Paru Karawang, dan RS Hermina Karawang. Ruangan isolasi pada ketiga rumah sakit itu juga terbatas. Padahal, jumlah PDP dan positif Covid-19 terus bertambah setiap harinya. Menurut Acep, idealnya setiap ruang perawatan tersedia ventilator, saat ini ada 16 ruang perawatan. Namun jumlah ventilator di Karawang hanya ada 12 unit.
Mereka tengah mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat, yakni 40 ventilator, 50.000 alat pelindung diri, dan 5.000 buah alat tes uji cepat Covid-19. Selanjutnya, penambahan ruang isolasi juga dilakukan dengan mengalihkan ruang perawatan kelas III.